Konflik Rusia Vs Ukraina
Kepala NATO Mark Rutte: Abaikan Ocehan Lavrov, Menlu Rusia Sejak Zaman Yesus tapi Tak Berguna
Setelah NATO diejek akan runtuh jika naikkan anggaran, kepala NATO Mark Rutte: Abaikan ocehan Lavrov, Menlu Rusia sejak zaman Yesus tapi tak berguna.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kepala aliansi pertahanan NATO, Mark Rutte, membalas komentar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang mengatakan NATO mungkin akan runtuh jika menaikkan anggaran.
Beberapa hari yang lalu, Lavrov diminta mengomentari perkataan Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslav Sikorski, yang meramalkan keruntuhan rezim Putin sebagai akibat dari perlombaan senjata modern.
"Dia mungkin meramalkan, karena dia adalah seorang peramal, bahwa peningkatan anggaran negara-negara NATO yang dahsyat, menurut perkiraan saya, juga akan menyebabkan runtuhnya organisasi ini," kata Sergey Lavrov pada Minggu (30/6/2025).
Mengomentari kata-kata ini, Mark Rutte pertama-tama mengucapkan selamat kepada Donald Trump dan pemerintahannya atas kebijakannya terkait peningkatan anggaran pertahanan NATO.
"Lavrov - dia adalah menteri luar negeri Rusia, tampaknya, sejak kelahiran Yesus Kristus? Dan tidak ada hal berguna yang keluar dari mulutnya sejak saat itu," kata Mark Rutte kepada wartawan Fox News, pada hari Rabu (2/7/2025).
"Jadi jangan terlalu memperhatikan Tuan Lavrov," sarannya.
Setelah mengatakan hal tersebut, Moskow memberikan tanggapannya.
"Bukan tanpa alasan Sergey Lavrov telah bekerja selama bertahun-tahun untuk membuat Sekretaris Jenderal NATO mengingat Yesus Kristus," sindir juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam unggahannya di Telegram pada hari Rabu.
Sergey Lavrov telah mengepalai Kementerian Luar Negeri Rusia selama lebih dari 20 tahun sejak tahun 2004.
Sementara Mark Rutte baru menjabat sebagai kepala NATO sejak tahun lalu.
Dalam wawancaranya pada hari Rabu, Mark Rutte memaklumi keputusan pemerintah AS yang memotong bantuan ke Ukraina yang disebutnya sebagai perubahan fokus untuk dalam negeri.
Baca juga: Pangkas Anggaran Perang, Rusia: Aliansi NATO Bisa Runtuh Gegara Tingginya Iuran Anggota
"Inilah yang dimaksud dengan 'America first'," katanya kepada Fox News pada hari Rabu.
"Pentagon perlu memastikan bahwa AS memiliki kemampuan pertahanan strategis yang diperlukan untuk memproyeksikan kekuatan," katanya.
Ia mengatakan AS sedang mengalihkan beban dari AS ke Eropa untuk membantu Ukraina, namun menegaskan Eropa tidak dapat melakukannya tanpa dukungan praktis AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.