Senin, 6 Oktober 2025

7 Negara Anggota G7: AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang hingga Inggris, Siapa Paling Kuat?

G7 memainkan peran besar dalam menentukan arah kebijakan ekonomi global, geopolitik, hingga perubahan iklim. Siapa saja anggotanya?

Anadolu Agency
G7. Gambar diambil dari Anadolu Agency, Rabu (2/7/2025), menunjukkan bendera dari negara-negara anggota G7 yang terdiri dari Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Jepang, Inggris, Italia, Prancis. Siapa anggota G7 paling kuat? 

Sebagai ekonomi terbesar di Eropa, Jerman memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas fiskal dan kebijakan energi kawasan.

Dengan populasi lebih dari 83 juta jiwa dan PDB sebesar 4,74 triliun dolar AS, Jerman di bawah Kanselir Friedrich Merz kini fokus pada transisi energi hijau dan reformasi ekonomi pasca-COVID.

4. Inggris

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Keir Starmer, Inggris tetap menjadi kekuatan global meski telah keluar dari Uni Eropa (Brexit).

PDB negara ini mencapai sekitar 3,84 triliun dolar AS, menjadikannya salah satu ekonomi terbesar dalam G7 dan mitra penting dalam kebijakan pertahanan NATO.

5. Prancis

Prancis merupakan anggota pendiri G7 dan kerap menjadi penggerak dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan keamanan global.

Di bawah Presiden Emmanuel Macron, PDB Prancis diperkirakan mencapai 3,21 triliun dolar AS pada 2025.

Baca juga: Tak Hadiri Forum KTT G7, Presiden Prabowo: Saya Sudah Komitmen Hadir di SPIEF 2025

6. Italia

Italia sering kali menghadapi tantangan fiskal dan utang, namun tetap menjadi bagian penting dari G7.

Dengan PDB sekitar 2,42 triliun dolar AS dan populasi sekitar 59 juta jiwa, Italia kini dipimpin oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni.

7. Kanada

Sebagai anggota termuda G7, Kanada kini dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Carney.

Negara ini memiliki PDB sebesar 2,23 triliun dolar ASdan mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara anggota G7 pada 2025, yakni sekitar 2,4 persen.

Kanada juga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-51 yang digelar pada 15–17 Juni 2025 di Kananaskis, Alberta.

KTT G7 ke-51 di Kanada

Pertemuan G7 tahun ini diwarnai berbagai isu panas, termasuk perang Israel-Iran, dukungan untuk Ukraina, serta ketegangan perdagangan antara AS dan Kanada.

Perdana Menteri Mark Carney mengumumkan dukungan tambahan senilai 2 miliar dolar Kanada untuk Ukraina, meski Amerika Serikat tidak mengumumkan bantuan baru dalam pertemuan tersebut.

Presiden Trump bahkan memutuskan meninggalkan pertemuan lebih awal karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Akibatnya, para pemimpin G7 gagal mengeluarkan pernyataan bersama yang tegas terkait Ukraina maupun kebijakan global lainnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved