Butuh 10 Tahun RI Teken Perjanjian Dagang dengan Eropa, tapi Peru Cuma 14 Bulan, Kenapa?
Selain dengan Uni Eropa, Indonesia juga telah resmi menandatangani CEPA dengan Kanada, yaitu ICA-CEPA.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini sedang aktif menjalin kerja sama dagang dengan berbagai negara melalui perjanjian dagang.
Hal yang menjadi sorotan di sini adalah waktu penyelesaian perjanjian dagang tersebut berbeda-beda.
Ada yang rampung dalam hitungan bulan, tetapi ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya ditandatangani.
Baca juga: Chile Tertarik Impor Mobil Listrik dari Indonesia Lewat Perjanjian Dagang IC-CEPA
Contohnya adalah Indonesia dan Uni Eropa yang telah menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Kesepakatan substantif IEU-CEPA ditandatangani setelah 10 tahun.
"Kita sudah selesai perundingan dengan EU, jadi kita sudah punya I-EU CEPA," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso di pabrik PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Cikarang, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025).
Selain dengan Uni Eropa, Indonesia juga telah resmi menandatangani CEPA dengan Kanada, yaitu ICA-CEPA.
Perjanjian ICA-CEPA dirampungkan dalam waktu 2 tahun 7 bulan.
Baca juga: Dubes Peru untuk Indonesia Janji Usut Tuntas Kasus Penembakan Zetro Leonardo Purba
Menurut Budi, ICA-CEPA mampu menjadi pintu masuk produk Indonesia menembus pasar Amerika Utara.
"Kanada bisa menjadi hub untuk produk-produk kita masuk ke Amerika Serikat dan Meksiko," ujar Budi.
Lalu, Indonesia juga telah menandatangani Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) pada 11 Agustus.
Prosesnya lebih cepat dari ICA-CEPA, yakni hanya 14 bulan.
Selain CEPA, Indonesia juga tengah menjajaki perjanjian dagang bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Tunisia dan negara-negara di kawasan Eurasia melalui Eurasian Economic Commission (EEC).
"Nanti bulan Desember kita menandatangani Indonesia Eurasia FTA dan juga Indonesia Tunisia FTA. Mudah-mudahan tahun ini bisa ditandatangani," ucap Budi.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan perbedaan waktu penyelesaian perjanjian dagang tersebut sangat dipengaruhi oleh besaran total nilai perdagangan Indonesia dengan negara yang berkaitan.
"Kalau dengan Peru Tunisia cepat karena total perdagangan kita dengan Peru belum besar. Kalau belum besar sebenarnya lebih mudah," kata Budi.
Ia pun mengungkap pemerintah kini mulai membidik pasar-pasar nontradisional seperti negara-negara di Amerika Selatan yang nilai perdagangannya dengan Indonesia masih rendah.
PM Kanada Puji Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB |
![]() |
---|
Indonesia-Kanada Tandatangani 3 Kesepakatan: Perdagangan, Pertahanan & Koneksi Antarpelaku Usaha |
![]() |
---|
Hasil Kesepakatan ICA-CEPA Diumumkan, Kanada Hapus 90,5 Persen Tarif Impor Produk Indonesia |
![]() |
---|
Bertemu Empat Mata dengan PM Carney, Prabowo Minta Maaf Tidak Bisa hadiri KTT G7 |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Bertemu Gubernur Jenderal Kanada, Apa yang Dibicarakan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.