Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

GHF Diduga Fasilitasi Serangan IDF, 130 Organisasi Kemanusiaan Desak Israel-AS Tutup Yayasan Gaza

130 LSM, termasuk Oxfam, Save the Children, dan Amnesty International mendesak penutupan badan bantuan GHF yang didukung Amerika Serikat dan Israel

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
TRUK BANTUAN - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Sabtu (28/6/2025). 130 LSM, termasuk Oxfam, Save the Children, dan Amnesty International mendesak penutupan badan bantuan GHF yang didukung Amerika Serikat dan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM – Ratusan organisasi kemanusiaan, menuntut penutupan mendesak terhadap Gaza Humanitarian Foundation (GHF) badan bantuan yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.

Adapun desakan itu diajukan oleh 130 LSM, termasuk Oxfam, Save the Children, dan Amnesty International, Selasa (1/7/2025).

Dalam pernyataan bersama yang dikutip Al Jazeera, mereka menuding GHF tidak hanya gagal melindungi warga sipil, tetapi juga memperburuk kekerasan di tengah distribusi makanan di Gaza.

Ini lantaran warga sipil yang sedang mengantre bantuan sering menjadi sasaran tembakan militer Israel.

 “Skema distribusi GHF bukannya menyelamatkan nyawa, malah membuat rakyat Palestina dihadapkan pada pilihan tragis: mati kelaparan atau tertembak,” ujar pernyataan gabungan dari lembaga-lembaga tersebut.

GHF sendiri mulai beroperasi pada akhir Mei 2025 sebagai respons atas krisis pangan di Gaza yang semakin parah akibat blokade berkepanjangan.

Namun, lokasi distribusi bantuan yang dikawal militer dan dekat dengan zona konflik justru dinilai memicu ketegangan dan bentrokan mematikan. Beberapa lokasi bahkan disebutkan sebagai “jebakan maut” oleh pejabat PBB.

Berdasarkan data medis dari Gaza, lebih dari 500 warga Palestina tewas dan 4.000 lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi di sekitar empat titik distribusi bantuan GHF.

LSM Minta Peran GHF Dikembalikan ke UNRWA

Lebih lanjut, berbagai LSM menyoroti sikap GHF yang bertindak di luar prinsip kemanusiaan karena melibatkan kontraktor keamanan bersenjata dalam penyaluran bantuan.

Baca juga: Militer Israel Akui Serang Warga Gaza yang Kelaparan, Tembakkan Artileri Sasar Titik Bantuan

Mereka menegaskan bahwa lembaga semacam itu seharusnya netral dan menjamin keselamatan penerima bantuan, bukan memperburuk penderitaan warga sipil.

Oleh karena itu, mereka menyerukan agar tanggung jawab distribusi bantuan dikembalikan kepada badan-badan PBB seperti UNRWA yang dianggap lebih transparan, profesional, dan netral secara politik.

Mengingat UNRWA sudah memiliki jaringan distribusi, tenaga kerja lokal, dan sistem logistik yang lebih mapan dan terlatih dalam situasi krisis.

Dengan demikian, mereka mampu menyalurkan bantuan dengan lebih cepat, akurat, dan menyeluruh kepada populasi yang paling membutuhkan.

Di sisi lain, pemerintah Israel membela keberadaan GHF, menyatakan bahwa yayasan tersebut telah membagikan jutaan paket makanan dan bertindak untuk mencegah bantuan jatuh ke tangan milisi bersenjata seperti Hamas.

AS Konsisten Dukung GHF

Merespons desakan ratusan LSM dunia, Amerika Serikat menegaskan bahwa pihaknya tetap konsisten mendukung Yayasan Kemanusiaan Gaza meskipun muncul berbagai insiden militer yang menyertai kegiatan distribusi bantuan oleh yayasan tersebut.

Sikap ini menunjukkan bahwa Washington memandang GHF sebagai instrumen penting untuk misi kemanusiaan di tengah konflik.

Bantuan melalui GHF dipandang oleh AS sebagai cara menstabilkan Gaza dalam jangka pendek, mencegah kelaparan massal, dan mengurangi potensi eskalasi konflik lebih lanjut.

Ini adalah bagian dari strategi keamanan regional AS, di mana bantuan kemanusiaan menjadi salah satu bentuk "soft power" untuk mencegah krisis lebih luas.

Selain itu dukungan terhadap GHF juga mencerminkan posisi politik AS dalam mendukung Israel, sekutunya di kawasan tersebut.

Menarik dukungan dari GHF akan melemahkan posisi diplomatik Israel, dan hal itu tidak sejalan dengan strategi politik Washington yang ingin menjaga pengaruhnya di Timur Tengah.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved