Konflik Iran Vs Israel
Serangan Iran Bikin Israel Tekor! 41.550 Warga Ajukan Klaim Triliunan Rupiah
Serangan balasan besar-besaran dari Iran ke wilayah Israel tidak hanya memukul secara militer, tapi juga mengguncang secara ekonomi dan sosial.
TRIBUNNEWS.COM - Serangan balasan besar-besaran dari Iran ke wilayah Israel tidak hanya memukul secara militer, tapi juga mengguncang secara ekonomi dan sosial.
Media Keuangan Israel Calcalist pada Minggu (29/6/2025) melaporkan bahwa hingga kini, sebanyak 41.550 klaim kompensasi telah diajukan oleh warga yang terdampak langsung dari konflik.
Dari jumlah tersebut, 32.975 klaim berkaitan dengan kerusakan struktural pada rumah dan bangunan.
Sisanya mencakup 4.456 klaim atas kerusakan peralatan rumah tangga serta 4.119 klaim untuk kendaraan yang hancur akibat serangan rudal, dikutip dari Palestine Chronicle.
Kerugian material langsung yang sudah tercatat diperkirakan menembus angka 5 miliar shekel atau setara sekitar Rp 21 triliun.
Angka ini diyakini akan terus bertambah seiring pemrosesan klaim lanjutan dan evaluasi menyeluruh yang masih berlangsung.
Sementara itu, sekitar 18.000 warga Israel mengungsi, sebagian besar karena tempat tinggal mereka hancur atau tidak lagi aman untuk dihuni.
Pemerintah Israel bersama perusahaan asuransi masih berupaya menilai kerusakan keseluruhan dan menyediakan solusi pemulihan.
Saluran 13 Israel menyebutkan bahwa rudal-rudal Iran secara akurat menghantam lokasi-lokasi strategis, termasuk pangkalan militer dan lembaga penelitian seperti Institut Weizmann.
Namun, detail kerusakan di lokasi-lokasi tersebut tidak dipublikasikan secara terbuka karena terhalang oleh undang-undang sensor nasional yang ketat.
Kementerian Kesehatan Israel juga mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah korban.
Baca juga: Tak Percaya Janji Israel, Iran Siagakan Militer Hadapi Kemungkinan Pelanggaran Gencatan Senjata
Menurut laporan harian Maariv, konflik selama 12 hari itu menyebabkan 3.345 orang terluka, dengan 23 orang dalam kondisi kritis, dan tiga orang meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
Tak hanya fisik, dampak psikologis juga menjadi perhatian besar.
Layanan kesehatan melaporkan peningkatan tajam kasus trauma dan gangguan mental, baik dari pasien baru maupun lama.
Warga yang kehilangan rumah, kerabat, dan rasa aman kini menjadi kelompok paling rentan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.