Kamis, 2 Oktober 2025

10 Negara Paling Berbahaya untuk Wisatawan Selama 2025, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut daftar 9 negara paling berbahaya untuk wisata 2025 berdasarkan laporan HelloSafe, Indonesia masuk dalam urutan ke-7 dengan skor risiko 72,94

Hasil olah AI Grook
DESTINASI WISATA BERBAHAYA - Ilustrasi seorang traveler yang merupakan hasil olah AI, Kamis (26/6/2025). Berikut daftar 9 negara paling berbahaya untuk wisata 2025 berdasarkan laporan HelloSafe, Indonesia masuk dalam urutan ke-7 dengan skor risiko 72,94 

Mereka secara rutin melancarkan serangan bom, penembakan, dan penculikan terhadap warga sipil, pejabat, serta warga asing, termasuk wisatawan.

Selain itu, Somalia tidak memiliki kendali penuh atas seluruh wilayahnya. Banyak daerah dikuasai oleh milisi lokal, dan struktur pemerintahan pusat dinilai tidak mampu menjamin keamanan wisatawan.

Bahkan beberapa perairan Somalia di wilayah Tanduk Afrika, jadi wilayah berbahaya karena rawan perompakan laut internasional.

9. Mozambik

Di peringkat ke-9 ada Mozambik dengan skor Risiko 69,69. Peringkat ini diberikan lantaran Sejak 2017, provinsi utara Cabo Delgado dilanda konflik antara militer dan kelompok militan Islam yang dikenal sebagai Al-Shabab (berbeda dengan kelompok dari Somalia).

Kelompok ini telah melakukan serangan brutal terhadap desa-desa, termasuk pemenggalan massal dan pembakaran rumah warga.

Imbas konflik tersebut, lebih dari 1 juta orang mengungsi, dan kawasan tersebut dinyatakan tidak aman oleh PBB dan lembaga bantuan internasional.

10. Pakistan

Negara yang terletak di Asia Selatan ini mencatat skor risiko 68,03, menempatkannya di peringkat ke-10 dunia sebagai destinasi dengan ancaman keselamatan tinggi bagi wisatawan.

Pakistan adalah negara dengan warisan budaya dan sejarah yang luar biasa, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti terorisme, ketegangan politik, konflik perbatasan, serta kerentanan hukum dan sosial menjadikan negara ini berisiko tinggi untuk wisatawan asing.

Pakistan adalah negara dengan warisan budaya dan sejarah yang luar biasa.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti terorisme, ketegangan politik, konflik perbatasan, serta kerentanan hukum dan sosial menjadikan negara ini berisiko tinggi untuk wisatawan asing.

Tak hanya itu, beberapa komunitas minoritas seperti Ahmadiyah, Syiah, dan Kristen menghadapi tekanan sosial dan kekerasan yang sistematis, yang mencerminkan tingkat toleransi yang rendah dalam beberapa wilayah.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved