Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Presiden AS Donald Trump Desak Iran Menyerah Tanpa Syarat, Ali Khamenei: Terlalu Banyak Cakap

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Iran menyerah tanpa syarat.

Kantor berita resmi negara Iran, IRNA
IRAN VS ISRAEL VS AS - Dalam foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Iran menyerah tanpa syarat. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Iran menyerah tanpa syarat.

Menurut Ali Khamenei, pernyataan itu terlalu banyak cakap.

Hal tersebut disampaikan Ali Khamenei dalam pernyataan publik pertama setelah serangan AS dengan kode sandi Operation Midnight Hammer yang dilancarkan pada Minggu (22/6/2025) lalu.

Sebagai informasi Operation Midnight Hammer menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Lewat cuitan di media sosial X (dulu Twitter) pada Kamis (26/6/2026) kemarin, Ayatollah Ali Khamenei menulis:

The US President stated, "Iran must surrender." Needless to say, this statement is too big to come out of the US president's mouth.

Terjemahan:

"Presiden AS menyatakan, "Iran harus menyerah." Tak perlu dikatakan lagi, pernyataan ini terlalu banyak cakap untuk keluar dari mulut Presiden AS."

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Anadolu/Middle East Monitor)

Sebelumnya, Donald Trump memang sudah mendesak agar Iran menyerah tanpa syarat lewat unggahan di platform media sosial X, Rabu (18/6/2025).

Ia hanya menulis singkat, "UNCONDITIONAL SURRENDER" (Penyerahan tanpa syarat), dan menyatakan bahwa AS telah mengetahui persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Adapun Donald Trump telah memperingatkan bahwa ia dapat memerintahkan tindakan lebih lanjut jika Teheran tidak menyetujui perjanjian damai.

Baca juga: Iran Tegaskan Tak Ada Rencana Berunding dengan AS Minggu Depan: Tidak Ada Kesepakatan yang Dibuat

Dalam pidatonya kepada rakyat dari Gedung Putih pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat, Donald Trump mengancam Iran dengan dua opsi, yakni perdamaian atau tragedi. 

"Ini tidak bisa terus berlanjut. Akan ada perdamaian atau tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir," katanya.

"Ingat, masih banyak target yang tersisa. Malam ini adalah yang paling sulit dari semuanya, sejauh ini, dan mungkin yang paling mematikan."

"Namun jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan."

Eskalasi Konflik Iran vs Israel

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan