Konflik Iran Vs Israel
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Sebut Trump Terlalu Lebay Membela Israel: Takut Zionis Hancur
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyebut Presiden AS Donald Trump terlalu lebay membela Israel.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengejek Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Ali Khamenei menyebut Presiden Donald Trump terlalu 'lebay' dalam membela Israel saat perang melawan Iran.
Menurut Ali Khamenei, AS membela Israel sedemikian rupa karena khawatir rezim Zionis akan hancur total.
Mengutip IRNA, Ali Khamenei menyebut intervensi AS dalam perang Iran-Israel ini tidak membuahkan hasil apa pun.
Mereka, lanjut Ali Khamenei, telah gagal menimbulkan kerusakan besar terhadap fasilitas nuklir Iran.
"Di sini juga, Republik Islam muncul sebagai pemenang," kata Khamenei.
"Sebagai balasannya, Republik Islam memberikan tamparan keras di wajah Amerika Serikat," ungkapnya lagi.
Khamenei juga mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah membesar-besarkan situasi dengan cara yang tidak konvensional, yang menunjukkan bahwa ia membutuhkan pernyataan berlebihan tersebut.
Siapa pun yang mendengarkan pernyataan itu bisa tahu bahwa ada kebenaran lain di balik permukaan, katanya.
"Mereka gagal mencapai tujuan mereka, jadi mereka menggunakan cara-cara yang berlebihan untuk menyembunyikan kebenaran," ucap Khamenei.
Khamenei juga menyinggung soal serangan Iran di pangkalan AS di Al Udeid, Qatar.
Baca juga: Israel Boncos, Serangan Iran Bikin Anggaran Netanyahu Jebol, Terburuk sepanjang Sejarah
Ia mengatakan fakta bahwa Iran mampu menyerang pangkalan utama AS di kawasan tersebut kapan pun dianggap perlu bukanlah masalah kecil dan hal itu dapat terjadi lagi
Mengacu pada pernyataan Trump bahwa rakyat Iran harus "menyerah", Khamenei mengatakan bahwa masalahnya "bukan lagi tentang pengayaan uranium atau industri nuklir. Ini tentang memaksa Iran untuk tunduk".
"Namun pernyataan seperti itu terlalu muluk untuk diucapkan presiden AS," katanya, seraya menambahkan bahwa membahas "menyerah" dengan negara besar seperti Iran adalah hal yang tidak masuk akal.
Ia mengatakan bahwa apa yang dikatakan Trump mengungkapkan sebuah kebenaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.