Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Presiden Mesir Tekankan Konsolidasi usai Gencatan Senjata Iran-Israel

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menekankan pentingnya konsolidasi gencatan senjata antara Iran dan Israel agar tidak terjadi pergolakan regional.

|
Penulis: David AdiAdi
Editor: Endra Kurniawan
Tangkapan layar YouTube Kepresidenan Republik Arab Mesir
PRESIDEN MESIR - Tangkapan layar YouTube Kepresidenan Republik Arab Mesir pada Rabu (12/2/2025). Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyerukan konsolidasi gencatan senjata antara Israel-Iran. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi menyambut baik perjanjian gencatan senjata antara Iran-Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan al-Sisi selama panggilan telepon dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian pada Rabu (25/6/2025).

Ia juga menyerukan pentingnya memperkuat dan mematuhi perjanjian tersebut, mengingat perang antara Iran-Israel bisa memicu pergolakan di kawasan Timur Tengah.

“Kedua pemimpin sepakat bahwa fase saat ini "memerlukan dorongan menuju solusi politik yang komprehensif dan mengadopsi pendekatan yang mempertimbangkan berbagai dimensi yang terkait dengan keamanan regional," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Mereka juga menekankan pentingnya melanjutkan negosiasi Iran-AS mengenai program nuklir Iran, menangani masalah terkait nonproliferasi nuklir, dan memajukan upaya untuk membangun zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah.

Baca juga: Trump Sebut Perang Telah Berakhir, Pejabat AS Bakal Berunding dengan Iran Minggu Depan

“Pezeshkian menghargai posisi Mesir yang bijaksana dan mendukung dalam memulihkan stabilitas di kawasan dan upayanya untuk menghentikan pertumpahan darah di antara semua pihak," kata pernyataan itu.

Sebagaimana diketahui, Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran pada 13 Juni 2025, termasuk fasilitas militer dan nuklir, dengan tuduhan bahwa Teheran hampir memproduksi bom nuklir, klaim yang dibantah keras oleh Iran.

Sementara Iran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak balasan, AS ikut serta dalam konflik tersebut dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025).

Setelah 12 hari pertempuran udara antara kedua musuh bebuyutan regional tersebut, Presiden AS Donald Trump pada Senin (23/6/2025) mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran untuk mengakhiri konflik mereka.

Netanyahu Klaim Kemenangan Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pihaknya telah memenangkan perang melawan Iran.

Hal itu dikatakan Netanyahu, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata Iran dan Israel.

"Kami meraih kemenangan bersejarah, dan kemenangan ini akan bertahan selama beberapa generasi," kata Netanyahu dilansir Aljazeera.

Baca juga: Netanyahu: Israel Akan Kembali Serang Iran Jika Mulai Lagi Program Nuklir

Dia mengatakan militer Israel berhasil bangkit dari serangan Iran.

“Kami bangkit seperti singa dan auman kami mengguncang Teheran. Perang ini akan dipelajari oleh semua angkatan bersenjata di dunia. Kami menghancurkan fasilitas-fasilitas penting di Arak, Natanz, dan Isfahan,” kata Netanyahu dalam pernyataan pertamanya setelah gencatan senjata dengan Iran.

Secara terpisah, seorang pejabat Iran juga telah mengklaim kemenangan dalam perang tersebut.

Pejabat Iran tersebut menekankan bahwa Israel dan AS meminta gencatan senjata tanpa benar-benar mencapai tujuan mereka yaitu membongkar program nuklir dan rudal Iran.

(Tribunnews.com/David Adi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved