Konflik Iran Vs Israel
Operasi Intelijen di Hari Pertama Perang Selamatkan Israel dari Kehancuran Total Melawan Iran?
Jika Iran mampu meluncurkan rudal 300 per hari, katanya, Tel Aviv besar kemungkinan hancur lebur.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan rudal-rudal Iran menembus pertahanan udara Israel mengejutkan dunia.
Israel dikenal memiliki pertahanan udara berlapis dan rapat.
Mulai dari Arrow, David Sling hingga Iron Dome yang legendaris untuk menangkis serangan roket berketinggian rendah.
Belum lagi ditambah sistem perisai rudal bantuan Amerika Serikat THAAD.
Namun rudal-rudal Iran, terutama rudal berkecepatan hipersonik tetap mampu menembus semua jejaring pertahanan tersebut.
Bahkan ada pendapat yang mengungkapkan, keberhasilan pertahanan udara Israel tersebut lebih banyak disebabkan upaya "pencegahan" mereka di hari pertama perang.
Upaya pencegahan itu merujuk pada operasi intelijen Mossad yang berkolaborasi dengan warga Iran yang menjadi kaki tangan mereka.
Sebagaimana diketahui, serangan udara Israel terhadap sejumlah fasilitas strategis di Iran pada Jumat (13/6/2025) dilaporkan merupakan hasil operasi rahasia yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan.
Mosad memainkan peran kunci dalam menyusup ke dalam wilayah Iran dan menyembunyikan alat tempur secara diam-diam, termasuk drone bermuatan bahan peledak.
Dalam pernyataan Israel sehari setelah mereka melakukan serangan ke Teheran, disebutkan ada tiga tahap utama dalam operasi intelijen tersebut.
Tahap pertama, unit komando Israel menyusupkan senjata berpemandu presisi ke wilayah tengah Iran dan menanam drone peledak di sejumlah lokasi strategis.
Tahap kedua melibatkan instalasi sistem serangan dan teknologi tempur pada kendaraan yang kemudian diluncurkan ke sistem pertahanan udara Iran.
Tahap terakhir dilaksanakan dengan mengaktifkan drone bermuatan peledak yang diarahkan untuk menghancurkan peluncur rudal permukaan-ke-permukaan di sebuah pangkalan di luar Teheran.
"Kinerja Israel dan Amerika lemah. Mereka tidak pernah menghadapi serangan rudal balistik skala besar yang benar-benar dahsyat seperti yang terlihat di True Promise 3 selama 12 hari perang. Kenyataannya, 80 persen keberhasilan pertahanan Israel disebabkan oleh tindakan pencegahan yang dilakukan Mossad pada Hari ke-1," mengutip akun pegiat militer Neutrino.
Menurutnya, tanpa itu, Tel Aviv akan terlihat sangat berbeda saat ini.
Satu-satunya alasan Israel selamat dari serangan dahsyat berskala besar adalah melemahnya pertahanan udara Iran dan terbentuknya setidaknya sebagian superioritas udara Israel atas Iran yang mencegah Iran bisa meluncurkan 200–300 rudal per hari.
Jika Iran mampu meluncurkan rudal 300 per hari, katanya, Tel Aviv besar kemungkinan hancur lebur.
"Sebagian besar rudal Iran yang ditembakkan ke Israel adalah model lama tipe Scud selama operasi True Promise 3, jadi Iran perlu meningkatkan kendaraan reentry (RV) mereka untuk meningkatkan kemampuan penetrasi, terutama saat meluncurkan salvo kecil."
"Super-MARV hipersonik balistik seperti Fattah-1 telah terbukti sangat mampu menembus pertahanan udara Israel dan AS, bahkan saat satu rudal diluncurkan, seperti yang ditunjukkan di Beersheba. Tidak bisa dicegat."
Kini, menurutnya, Iran mempunyai pelajaran dan pilihan untuk mengubah persamaan dengan meningkatkan laju peluncuran rudal mereka dalam perang mendatang.
"Iran dapat mengambil langkah-langkah tambahan di domain defensif dan ofensif. Memperkuat angkatan udara, pertahanan udara, dan memburu mata-mata akan menjadi krusial - kalau tidak, masa-masa sulit akan menanti di depan."
Pertanyakan klaim Israel
Ia juga mengatakan, klaim pejabat Israel bahwa 82 pencegat (34 Arrow-3 + 9 Arrow-2 + 39 rudal THAAD AD) digunakan terhadap lebih dari 400-500 rudal balistik Iran pada dasarnya tidak realistis (bahkan sebagai dasar) & mengabaikan prinsip-prinsip inti pertahanan rudal, realitas operasional dan fisika intersepsi.
"Tingkat keberhasilan di dunia nyata bahkan untuk sistem terbaik seperti Arrow-3 dan THAAD terhadap ancaman kompleks (umpan, hulu ledak manuver) biasanya diperkirakan antara 70-90 persen dalam kondisi ideal."
Dalam serangan besar-besaran yang terkoordinasi dengan tindakan penanggulangan, tingkat ini kemungkinan turun secara signifikan.
Untuk mencapai keyakinan tinggi dalam menghancurkan ancaman berprioritas tinggi (seperti rudal balistik yang ditujukan ke kota atau infrastruktur penting), doktrin pertahanan rudal mengharuskan penembakan beberapa pencegat pada satu target.
"Target mungkin diserang terlebih dahulu oleh THAAD (ekso-atmosfer) dan, jika gagal, kemudian oleh Arrow-2 (endo-atmosfer). Ini secara otomatis berarti setidaknya 2 pencegat per rudal untuk banyak target."
Salvo Iran mencakup berbagai rudal balistik (misalnya, Kheybar Shekan, Emad, Ghadr) dengan jangkauan, kecepatan, dan tindakan balasan yang berbeda.
Menurutnya, bertahan terhadap keragaman ini memerlukan respons yang kuat dan berlapis menggunakan sistem ekso-atmosfer (Arrow-3, THAAD) dan endo-atmosfer (Arrow-2 & David's Sling.
"Pejabat Israel & AS mengklaim tingkat intersepsi yang sangat tinggi (sering disebut sebagai 99%+) dari ancaman yang memasuki wilayah udara mereka. Mencapai tingkat seperti itu terhadap ratusan rudal balistik memerlukan penembakan ratusan pencegat."
Rudal Hipersonik
Mossad
Trumph Bantu Israel
Amerika Serang Iran
perang israel vs iran
iron dome
Arrow 2
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.