Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata dengan Iran Mulai Berlaku, Israel Kembali Bombardir Gaza

Setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku, militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengalihkan fokus kembali ke Gaza.

khaberni/tangkap layar
TANK TEMPUR IDF - Personel Tentara Israel (IDF) dari Batalyon Tank Tempur di Jalur Gaza. Israel menyatakan bersiap mencaplok Gaza dan menduduki wilayah Kantung Palestina itu selama Hamas tidak membebaskan sandera dan melepaskan kendali atas Jalur Gaza. Setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku, militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengalihkan fokus kembali ke Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Di saat dunia menyambut gencatan senjata antara Israel dan Iran setelah 12 hari pertempuran udara yang menegangkan, penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza justru semakin dalam. 

Pada hari Selasa (24/6/2025), militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengalihkan fokus kembali ke Gaza.

“Kami telah menyelesaikan fase yang signifikan, tetapi kampanye melawan Iran belum berakhir. Kami memasuki fase baru berdasarkan pencapaian fase saat ini,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, dikutip dari Anadolu Ajansi.

"Sekarang fokusnya kembali ke Gaza untuk membawa pulang para sandera dan membubarkan rezim Hamas," tambahnya.

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam setelah gencatan senjata yang diumumkan Donald Trump mulai berlaku antara Iran dan Israel

Namun, di Gaza, suara pesawat nirawak dan dentuman bom menjadi bukti bahwa gencatan senjata tidak berarti damai bagi rakyat Palestina.

Israel mengklaim bahwa tujuannya adalah membebaskan sekitar 50 sandera yang diduga ditahan Hamas dan membubarkan perlawanan bersenjata di wilayah tersebut.

Namun, serangan demi serangan telah menewaskan lebih dari 56.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Seorang ibu di Gaza, Noha Odwan menceritakan kondisi Gaza yang saat ini semakin parah.

Ia mengungkapkan bahwa Gaza saat ini tidak memiliki listrik hingga air.

Odwan juga menuntut pejabat Palestina bahwa Gaza juga membutuhkan gencatan senjata.

“Tidak ada air, obat-obatan, listrik, dan bahkan susu untuk anak saya. Dan mereka (politisi Palestina) mengatakan kepada kami bahwa perdamaian telah tiba?” kata Noha Odwan, seorang ibu di Gaza, kepada The New Arab.

Baca juga: Hanya Antre Tepung! 80 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel di Lokasi Distribusi Bantuan

Menurutnya, dunia saat ini menutup mata dengan kondisi Gaza.

“Perang belum berakhir. Tidak ada gencatan senjata. Tidak ada rencana pemulihan. Dunia seolah menutup mata," tambahnya.

Kritik Internal terhadap Kepemimpinan Israel

Di dalam negeri, suara-suara kritis pun bermunculan. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved