Konflik Iran Vs Israel
Media Iran: Trump si Pembohong Bicara Gencatan Senjata Iran dan Israel
Iran bantah klaim Trump soal gencatan senjata. Mehr News sebut Trump Pembohong, serangan Israel masih terus berlangsung.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - “Donald Trump si Pembohong bicara soal gencatan senjata antara Israel dan Iran”.
Media Mehr News Agency mencap Donald Trump si Pembohong.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Iran dan rezim Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
“Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA TOTAL DAN MENYELURUH (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, dan setelah itu perang akan dianggap BERAKHIR!” klaim Trump pada Selasa (24/6/2025) dini hari waktu setempat.
Pernyataan Trump muncul di saat rezim Israel masih melancarkan serangan ke beberapa wilayah di Iran.
“Secara resmi, Iran akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada jam ke-12, Israel akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada jam ke-24, DUNIA AKAN MENYAMBUT BERAKHIRNYA PERANG 12 HARI SECARA RESMI. Selama masing-masing periode GENCATAN SENJATA, pihak lainnya akan tetap DAMAI dan SALING MENGHORMATI,” lanjut klaim Trump.
Baca juga: Netanyahu Gelar Rapat saat Trump Umumkan Gencatan Senjata, Larang Menteri Bicara di Publik
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menanggapi klaim yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait gencatan senjata antara Iran dan rezim Israel.
"Seperti yang telah Iran tegaskan berulang kali: Israel lah yang memulai perang terhadap Iran, bukan sebaliknya," tulis Araghchi di X.
"Hingga saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer. Namun, dengan catatan bahwa rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan respons kami setelah itu," tegasnya.
"Keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer kami akan diputuskan kemudian," pungkasnya.
Sementara itu pada saat pernyataan gencatan senjata itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mengumpulkan para menterinya dalam rapat kabinet keamanan yang berlangsung hingga Selasa (24/6/2025) pagi (waktu setempat) saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dengan Iran.
Dilansir dari The Jerusalem Post, Netanyahu meminta para menteri untuk menghindari membuat pernyataan publik setelah pertemuan berakhir.
"Trump berbicara dengan Netanyahu pada hari sebelumnya sebelum mengunci kesepakatan gencatan senjata dengan Iran, yang dimediasi oleh Qatar," kata sumber diplomatik dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS: Iran Kembali Serang Israel, Klaim Trump Soal Gencatan Senjata Tidak Terbukti

Sementara itu perang antara Iran dan Israel terus berkecamuk.
Peringatan dilaporkan mulai berbunyi di telepon seluler di Israel dan sirene berbunyi di beberapa area menjelang datangnya serangan rudal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.