Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Rudal Hipersonik Menimbulkan Ketakutan di Israel, Negara Mana Saja yang Memilikinya?

Iran membanggakan diri memiliki rudal hipersonik dan mengklaim telah menembakkan senjata canggih tersebut ke Israel dalam perang 5 hari terakhir.

Editor: Hasanudin Aco
TINN
RUDAL HIPERSONIK FATTAH-1 - Rudal Hipersonik Fattah-1 milik Iran saat pertama kali diperlihatkan pada Juni 2023. Rudal ini diklaim telah dilucurkan ke Israel. 

Siapa saja yang memiliki rudal hipersonik atau sedang mengembangkannya?

Para ahli mengatakan Amerika Serikat (AS) dan China  termasuk  negara yang telah mengembangkan rudal hipersonik generasi baru — tetapi keduanya belum menggunakannya dalam pertempuran.

Negara-negara lain seperti Rusia, Korea Utara, dan Pakistan telah menguji atau menggunakan rudal dengan teknologi serupa tetapi kurang canggih.

“Dalam cara penggunaannya saat ini, istilah 'hipersonik' sering kali tidak memiliki makna sama sekali dan pada saat yang sama memicu dinamika persaingan dan ketakutan akan ketinggalan teknologi tersebut,” menurut laporan tahun 2022 oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

AS mengatakan pihaknya sedang menempatkan rudal hipersonik pada kapal perusak siluman dan sedang mengembangkan serta menguji program lainnya.

Tiongkok menguji rudal hipersonik pertamanya pada tahun 2017 dan sejak itu telah mengembangkan serangkaian senjata hipersonik yang menurut Departemen Pertahanan AS dapat mengancam Hawaii, Alaska, dan bahkan benua Amerika.

Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memperingatkan “ investasi besar ” China dalam teknologi militer termasuk senjata hipersonik.

Lalu apa kemampuan Iran?

Watling mengatakan, sebagian besar negara tidak dapat membuat rudal yang mampu menahan tekanan suhu dan momentum dari amunisi yang sangat cepat ini.

"Ini adalah tugas yang sangat rumit. Iran tidak memiliki kapasitas untuk memproduksinya," katanya.

"Sebagian besar rudal yang dikerahkan Iran terhadap Israel melaju dengan kecepatan hipersonik, tetapi hampir tidak dapat bermanuver, sehingga tidak dianggap sebagai rudal hipersonik sejati," kata Yehoshua Kalisky, peneliti senior di lembaga pemikir Israel INSS dan mantan ilmuwan di industri pertahanan Israel.

Rudal yang diluncurkannya, Fattah 1, hanya memiliki sedikit keberhasilan.

Israel mengatakan Iran telah menembakkan lebih dari 400 rudal, dengan lebih dari 40 rudal menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.

“Israel mampu mencegat lebih dari 95 persen rudal karena kecepatan bukanlah hal yang krusial,” kata Kalisky.

“Yang penting adalah kemampuan manuver rudal yang masuk, dan sejauh ini kemampuan manuver rudal-rudal ini terbatas.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved