Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Minta Warganya Hapus Aplikasi WhatsApp, Khawatir Informasi Pengguna Bocor ke Israel

Iran mendesak masyarakat negara itu untuk menghapus platform pengiriman pesan WhatsApp, karena khawatir informasi bocor ke Israel.

Penulis: Nuryanti
Freepik
ILUSTRASI WHATSAPP - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (14/4/2025) yang menunjukkan ilustrasi aplikasi WhatsApp. Iran mendesak masyarakat negara itu untuk menghapus platform pengiriman pesan WhatsApp, karena khawatir informasi bocor ke Israel. 

WhatsApp dan Google Play dilarang pada 2022, selama protes massal terhadap pemerintah atas kematian seorang wanita yang ditahan oleh polisi moral negara tersebut.

Kemudian, larangan tersebut dicabut pada akhir tahun lalu.

Adapun WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pengiriman pesan terpopuler di Iran selain Instagram dan Telegram.

Tanda-tanda Iran Batasi Akses ke Dunia Luar

Diberitakan AP News, pihak berwenang Iran tampaknya membatasi akses masyarakat ke dunia luar.

Layanan telepon dan internet terganggu, telepon rumah tidak dapat menerima atau melakukan panggilan internasional.

NetBlocks, sebuah kelompok pemantau internet, melaporkan mereka telah mendeteksi penurunan signifikan dalam lalu lintas internet dari negara tersebut.

Iran, yang telah membatasi alat komunikasi penting dalam protes nasional masa lalu dan selama perang Iran-Irak tahun 1980-an, tidak mengakui pembatasan apa pun.

Situs-situs web internasional tampak diblokir, tetapi situs-situs web lokal berfungsi, yang mungkin menandakan Iran telah mengaktifkan apa yang disebut "jaringan halal," versi internet yang dikendalikan secara lokal yang bertujuan untuk membatasi apa yang dapat dilihat oleh publik.

Baca juga: Macron: Mengubah Rezim Iran Pakai Cara Militer adalah Kesalahan Besar

Sebelumnya, Israel mulai melakukan serangan di wilayah Iran, termasuk di gedung-gedung perumahan, dalam tindakan agresi yang tidak beralasan pada malam hari tanggal 13 Juni 2025.

Pejabat tinggi militer Iran dibunuh dalam serangan yang ditargetkan.

Warga sipil tewas ketika rumah-rumah diserang secara langsung.

Seluruh pusat populasi terkena dampaknya.

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menunjuk komandan militer baru di hari yang sama dan mengatakan kehidupan akan menjadi suram bagi Israel.

Tak lama setelah itu, Iran memulai serangan hukuman jauh di dalam Israel, menghantam Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa, di antara target lainnya.

Kehidupan terhenti di wilayah pendudukan karena warga Israel menghabiskan waktu berhari-hari di tempat perlindungan bom bawah tanah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved