Konflik Iran Vs Israel
Trump Paksa Iran untuk Berunding Kesepakatan Nuklir dan Mengakhiri Perang dengan Israel
Presiden AS, Donald Trump terus memaksa Iran untuk merundingkan kesepakatan nuklir dan mengakhiri perang dengan Israel.
Ajudan Gedung Putih, Alex Pfeiffer menggunakan platform media sosial X untuk membantah klaim daring bahwa AS menyerang Iran.
"Ini tidak benar. Pasukan Amerika mempertahankan postur pertahanan mereka, dan itu tidak berubah," kata Pfeiffer.
AS Kemungkinan Besar Ikut Bergabung dengan Israel
Tiga pejabat Arab, yang berhubungan dengan Gedung Putih, dan dalam beberapa kasus, menjadi penengah antara AS dan Iran mengatakan Washington berpotensi besar bergabung dengan Israel untuk menyerang Iran.
Meski tak merujuk informasi intelijen spesifik yang mengatakan bahwa AS akan segera memasuki konflik ini, tetapi Presiden AS Donald Trump tampaknya semakin dekat untuk "mendukung" Israel.
"Trump semakin dekat untuk melibatkan AS secara langsung. Tidak hanya dalam hal pasokan," kata salah satu pejabat Arab kepada Middle East Eye.
Sejak Israel memulai pengeboman ke wilayah Iran, Trump berulang kali menyampaikan pesan, meskipun tidak konsisten, terkait dengan peran yang telah dan dapat dimainkan oleh Washington.
Trump sempat membahas konflik Iran dan Israel tersebut dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di mana mereka berbicara tentang mengakhiri perang.
Akan tetapi, Trump saat diwawancarai oleh Atlantic menyatakan penolakan terhadap pendukungnya yang menganut prinsip "Amerika yang utama" yang telah lama berpendapat bahwa Washington seharusnya tidak mendanai perang Israel.
"Bagi mereka yang mengatakan mereka menginginkan perdamaian - Anda tidak dapat memperoleh perdamaian jika Iran memiliki senjata nuklir," kata Trump, yang mengisyaratkan bahwa penghentian program nuklir Iran merupakan persyaratan bagi perdamaian.
Baca juga: Macron: Trump Usul Gencatan Senjata Iran-Israel sebelum Bergegas Pulang dari KTT G7
"Jadi bagi semua orang hebat yang tidak ingin melakukan apa pun terhadap Iran yang memiliki senjata nuklir - itu bukanlah perdamaian," lanjut Trump.
Sementara itu, dalam wawancara dengan ABC News, Trump mengatakan ada kemungkinan AS "bisa terlibat" dalam permusuhan, sebelum menambahkan bahwa Washington tidak terlibat langsung "pada saat ini".
Kemudian dalam pernyataan terbarunya, Trump memberikan desakan kepada Iran untuk mengevakuasi warganya dari Teheran.
Alasannya adalah terkait dengan penolakan Iran terhadap kesepakatan untuk mengekang pengembangan senjata nuklir.
"Iran seharusnya menandatangani 'kesepakatan' yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan dan membuang-buang nyawa manusia."
"Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!" tulis Trump di platform media sosial Truth Social miliknya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.