Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Spesifikasi 3 Rudal Canggih yang Dipakai Iran Serang Israel Menurut IRGC

IRGC Iran meluncurkan ratusan rudal canggih ke Israel dalam 'Operasi Janji Sejati III' pada Sabtu (14/6/2025).

Editor: Hasanudin Aco
Saman / Middle East Images via AFP
RUDAL IRAN - Rudal-rudal Iran dipamerkan di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran barat selama unjuk rasa untuk memperingati ulang tahun ke-45 Revolusi Islam Iran 1979, pada 11 Februari 2024. 

Dikombinasikan dengan sistem pemandu yang canggih, desain ini mengurangi CEP-nya dari 2.500 meter menjadi antara 100 dan 300 meter.

Rudal Kheibar Shekan

Rudal Kheibar Shekan adalah rudal balistik jarak menengah yang dirancang untuk serangan strategis dan telah menunjukkan efektivitas dalam pertempuran sebelumnya.

Baik varian Kheibar Shekan-1 maupun Kheibar Shekan-2 dilaporkan mampu menembus sistem pertahanan udara canggih Israel, termasuk Arrow-3 dan David's Sling.

Dengan jangkauan perkiraan sekitar 1.450 kilometer (sekitar 900 mil), Kheibar Shekan dapat membawa hulu ledak konvensional atau mungkin non-konvensional, membuatnya sangat mematikan.

Rudal penghancur Kheibar (Kheibar Shekan) milik Iran.
Rudal penghancur Kheibar (Kheibar Shekan) milik Iran. (IRNA)

Ia menggunakan teknologi pemandu canggih, termasuk kendaraan masuk-kembali yang dapat bermanuver (MaRV) yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan rudal.

Rudal tersebut digerakkan oleh mesin berbahan bakar padat dua tahap, yang memungkinkan kesiapan peluncuran lebih cepat dibandingkan dengan rudal berbahan bakar cair.

Rudal ini ditujukan untuk menyerang target strategis dan bernilai tinggi dengan tepat, seperti infrastruktur penting dan pangkalan militer jauh di dalam wilayah musuh.

Gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak menyerang Israel  sebagai  tahap awal operasi pembalasan yang diluncurkan pada hari Jumat.

Operasi Iran tersebut merupakan respons terhadap serangkaian serangan  Israel di sejumlah kota di Iran, termasuk Teheran pada Jumat pagi dan Sabtu, yang mengakibatkan terbunuhnya banyak komandan militer berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, termasuk anak-anak.

Operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dilakukan dengan nama sandi “Ya Ali bin Abi Talib,” bertepatan dengan Idul Ghadir.

Departemen hubungan masyarakat Garda Revolusi mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa divisi kedirgantaraannya telah memulai fase baru operasi ini sebagai tanggapan langsung terhadap agresi baru rezim Zionis.

Beberapa media menggambarkan serangan terbaru Iran tersebut sebagai serangan rudal terbesar yang pernah dilakukan oleh angkatan bersenjata Iran terhadap wilayah pendudukan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved