Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Kepala Intelijen Garda Revolusi Islam Iran dan 2 Jenderal Tewas oleh Serangan Israel

Kepala intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan dua jenderal lainnya tewas dalam serangan Israel ke Iran pada hari Minggu, 15 Juni 2025.

Penulis: Choirul Arifin
Tehran Times
RUDAL IRAN MENGHAJAR PELABUHAN LAUT HAIFA - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melancarkan serangan rudal balistik terhadap rezim Israel kesembilan kalinya pada Minggu malam, 15 Juni 2025. Operasi tersebut menembakkan sedikitnya 30 sampai 50 rudal dan menargetkan lokasi strategis di Haifa, gurun Negev, dan Kiryat Gat, yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer dan ekonomi Israel. 

 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan dua jenderal lainnya dikabarkan tewas dalam serangan Israel ke Iran pada hari Minggu, 15 Juni 2025.

Serangan Israel terbaru ke menghantam Kota Teheran dan kota-kota Iran lainnya pada hari ketiga serangan secara berturut-turut, saat Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dikutip Aljazeera mengatakan respons Iran akan berhenti ketika Israel menghentikan serangannya terhadap Iran.

Iran mengatakan sedikitnya 224 orang telah tewas sejak Israel melancarkan serangan. Di Israel, sedikitnya 13 orang dinyatakan tewas.

Israel dan Iran telah terlibat dalam baku tembak sengit selama tiga hari berturut-turut.

Menurut layanan darurat Israel Magen David Adom, serangan Iran telah menewaskan sedikitnya sepuluh orang, sehingga jumlah korban tewas menjadi 13 orang.

Data lain menyebutkan, serangan Israel telah menyebabkan sedikitnya 406 kematian dan 654 luka-luka di Iran, mengutip keterangan kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia.

Namun Pemerintah Iran belum merilis angka korban resmi.

Mengutip Tehran Times, serangan menargetkan sedikitnya lima jenderal IRGC dan sembilan ilmuwan di rumah mereka, menewaskan mereka bersama puluhan warga sipil yang sedang tidur di gedung yang sama.

Iran yakin pembunuhan ini akan "memenggal" pimpinan militer Iran, mencegah pembalasan—atau setidaknya menundanya untuk masa mendatang.

Para ilmuwan tersebut dibunuh untuk memastikan bahwa, setelah Israel menghancurkan fasilitas nuklir Iran, negara tersebut tidak dapat segera membangun kembali programnya. Namun, tidak satu pun prediksi rezim tersebut menjadi kenyataan.

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dengan cepat menggantikan para jenderal yang gugur.

Dalam pesan video ia meyakinkan rakyat Iran bahwa angkatan bersenjata akan membuat rezim "tak berdaya." Dan itulah yang sebenarnya terjadi.

Sementara itu, Iran bersiap melawan operasi militer Israel untuk "mematikan mesin perang rezim tersebut seperti dinyatakan seorang pejabat keamanan senior Iran kepada Russia Today hari Minggu.

Baca juga: Iran Konfirmasi Tewasnya Kepala Intelijen IRGC dan Wakilnya dalam Serangan Udara Israel

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved