Kecam Serangan Israel, Anggota Parlemen Yahudi Iran: Iran Punya Hak untuk Membela Diri

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Parlemen Yahudi Iran, Homayoun Sameh, menyatakan dukungan terhadap hak Iran untuk membela diri secara sah terhadap Israel.

Hal ini disampaikan Analis Geopolitik sekaligus Dewan Eksekutif Partai Komunis AS (American Communist Party), Christopher Helali, dalam cuitan di akun media sosial X (dulu Twitter), @ChrisHelali, Senin (16/6/2025).

Selain itu, Helali menambahkan, Homayoun Sameh sudah mendesak agar Iran memberikan "tanggapan yang kuat terhadap agresi Israel."

Desakan tersebut digencarkan Sameh selama dua tahun terakhir.

Berikut cuitan Christopher Helali selengkapnya:

The Parliament of Iran’s Jewish MP, Homayoun Sameh, said he supports Iran's right to legitimate self-defense against Israel, urging throughout the past two years that Iran must have a "strong response to Israeli aggression.”

Adapun Hamayoun Sameh menyatakan dukungan untuk Iran membela diri setelah Israel memulai serangan pada Jumat (13/6/2025) lalu.

Dalam operasi yang disebut Rising Lion Operation, Israel menargetkan fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz dan sejumlah fasilitas militer di Iran.

Rising Lion Operation dilaporkan memiliki tujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Dalam serangan pada Jumat, sejumlah petinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran tewas

Setelah serangan Israel, Iran pun mulai melancarkan serangan balasan mulai Jumat malam.

Baca juga: Tentara Israel Tutup Seluruh Tepi Barat, Tangkap Warga Palestina yang Bergembira Atas Serangan Iran 

Hingga Senin (16/6/2025) hari ini, aksi saling balas serangan antara Israel dan Iran masih terus berlanjut.

Kecam Keras Zionisme, Dukung Palestina

Sebelumnya, pada peringatan Al Quds, 28 Maret 2025 lalu, Homayoun Sameh sudah menegaskan kecaman keras terhadap rezim Zionis Israel.

Dalam aksi unjuk rasa nasional di jalan bersama ribuan warga Iran lainnya, anggota komunitas Yahudi negeri Persia itu menyuarakan penentangan terhadap Israel dan menyatakan dukungan untuk Palestina.