Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Dianggap Meremehkan Kekuatan Iran, Kini Tengah Menuai Akibatnya

Israel dianggap telah meremehkan kekuatan Iran untuk membalas serangan yang mereka lakukan. Kini, Israel tengah menuai akibatnya.

X/Iran Military Watch @IRIran_Military
ISRAEL REMEHKAN IRAN - Gambar diambil dari X (Twitter) Iran Military Watch @IRIran_Military, Minggu (15/6/2025). Israel dianggap telah meremehkan kemampuan Iran setelah membunuh beberapa komandan militer di Ibu Kota Teheran. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal yang dilakukan Iran di wilayah Israel secara terus-menerus membuat kaget Israel.

Bagaimana tidak, Israel dari awal sudah meremehkan Iran secara kemampuan sejak kematian beberapa komandan militer di Ibu Kota Teheran.

Wakil Presiden Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, mengatakan kini Israel tengah menuai akibatnya setelah meremehkan Iran.

"Mereka (Israel) meremehkan kemampuan Iran untuk berkumpul kembali setelah Israel berhasil menargetkan pimpinan tertinggi militer Iran dan berhasil membunuh beberapa dari mereka," kata Parsi, dikutip dari CNN.

Parsi mengatakan Israel yakin mereka telah "mengganggu komando dan kendali Iran" tetapi gagasan itu "dengan cepat direstrukturisasi".

"Apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa rudal Iran berhasil menembus semua lapisan sistem pertahanan udara Israel," kata Parsi.

Parsi berbicara kepada CNN ketika gelombang baru rudal Iran menghujani pada Senin (16/6/2025) dini hari waktu setempat dan menghantam beberapa lokasi.

Korban terus bertambah di kedua belah pihak karena Iran dan Israel memperluas serangan.

Warga Teheran berusaha melarikan diri dari ibu kota untuk mencari tempat yang aman, sedangkan ledakan dan kebakaran terlihat di Israel semalam yang mengakibatkan bangunan tempat tinggal terkena serangan.

3 Orang Tewas di Israel Tengah

Dalam serangan terbaru Iran pada Senin dini hari waktu setempat, sebanyak tiga orang dilaporkan tewas.

Baca juga: Iran Minta Warga Israel Angkat Kaki dari Wilayah Palestina yang Diduduki, Tak Ada yang Aman

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah mendeteksi serangkaian rudal balistik yang diluncurkan dari Iran ke Israel.

Sirene berbunyi di seluruh Israel di tengah serangan rudal balistik Iran.

Dikutip dari Times of Israel, IDF mengatakan warga sipil harus tetap berada di tempat perlindungan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Dilaporkan sebanyak tiga orang tewas dan 67 orang luka-luka akibat serangan Iran pada dini hari tadi.

Rudal menghantam sedikitnya dua gedung di berbagai wilayah di Israel tengah.

Usulan Israel Bunuh Ali Khamenei Diveto Trump

Presiden AS, Donald Trump, secara tegas memveto rencana Israel yang ingin membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Veto Trump atas usulan Israel untuk membunuh Ali Khamenei disampaikan oleh dia pejabat AS.

"Apakah Iran sudah membunuh warga Amerika? Belum. Sampai mereka melakukannya, kita bahkan tidak akan membicarakan tentang mengincar pemimpin politik," kata salah satu sumber, dikutip dari Reuters.

Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pejabat tinggi AS telah berkomunikasi terus-menerus dengan pejabat Israel pada hari-hari sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran dalam upaya menghentikan program nuklirnya.

Mereka mengatakan Israel melaporkan, mereka mempunyai kesempatan untuk membunuh pemimpin tertinggi Iran, tetapi Trump menepis rencana tersebut.

Para pejabat tidak mengatakan apakah Trump sendiri yang menyampaikan pesan tersebut.

Namun Trump telah sering berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi, dan saya tidak akan membahasnya," kata Netanyahu ketika ditanya soal laporan Reuters.

Baca juga: Situasi Memanas, Inggris Kerahkan Jet Tempur Typhoon Hadapi Konflik Iran-Israel di Timur Tengah

"Tetapi saya dapat memberi tahu Anda, saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan, kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan. Dan saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik bagi Amerika Serikat," lanjut Netanyahu.

Trump telah lama berharap dimulainya kembali perundingan AS-Iran mengenai program nuklir Teheran.

Perundingan yang telah dijadwalkan pada Minggu di Oman dibatalkan akibat serangan tersebut.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved