Konflik Iran Vs Israel
Analis Tuding Amerika Dalangi Serangan Israel demi Tekan Iran soal Nuklir
AS dinilai gunakan Israel sebagai alat tekan Iran soal nuklir, picu kemarahan Teheran dan ancaman serangan ke pangkalan AS di Timur Tengah.
AS kala itu bahkan memasok uranium yang diperkaya hingga 93 persen.
Tetapi semuanya berubah pasca-Revolusi Iran 1979.
Washington kini menganggap ambisi nuklir Teheran sebagai ancaman eksistensial.
Dukungan kepada Israel terus diperkuat, termasuk secara logistik oleh Komando Pusat AS (CENTCOM).
"Operasi Israel ke Iran kali ini kemungkinan besar didukung oleh intelijen dan infrastruktur AS di kawasan," ujar Kancı.
Ia menyebut CENTCOM sebagai “negara dalam negara” yang kini secara resmi bertanggung jawab atas pertahanan Israel sejak 2023.
Iran mengklaim serangan udara Israel menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak.
Di pihak Israel, tiga warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan balasan rudal Iran.
Serangan itu juga menghancurkan blok apartemen dan fasilitas nuklir Natanz.
Dengan situasi terus memburuk dan Netanyahu menyatakan operasi militer akan berlanjut berminggu-minggu, risiko perang kawasan pun meningkat.
Baca juga: Analis Menilai Serangan Israel Bukan Sekadar Cegah Nuklir tapi Juga Upaya Gulingkan Rezim Iran
Iran bahkan mengancam akan menyerang pangkalan AS jika kembali menjadi sasaran.
Kancı menutup analisanya dengan peringatan:
“Membombardir Iran sambil berharap hasil berbeda dari Irak atau Suriah adalah kegilaan strategis."
"Tanpa perubahan pendekatan, tekanan ini hanya akan memperburuk krisis.”
Peristiwa Terkini Hari Ke-4 Perang Iran vs Israel
-
Pembangkit Listrik Haifa Terbakar Usai Serangan Iran
Kebakaran terjadi di pembangkit listrik kota Haifa, Israel utara, setelah serangan Iran, Al Jazeera melaporkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.