Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Puji Serangan Balasan Iran ke Israel: Gagah Berani

Anwar Abbas menganggap serangan balik Iran ke Israel adalah sikap gagah berani. Dia mengatakan eskalasi konflik di Timur Tengah akan naik.

Tribunnews.com/Gita Irawan
GAGAH BERANI - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, memuji serangan balasan oleh Iran ke Israel pada Jumat (13/6/2025) lalu. Dia mengatakan langkah itu adalah sikap gagah berani dari Iran. Hal ini disampaikan Anwar pada Minggu (15/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, memuji serangan balik yang dilakukan Iran terhadap Israel.

Anwar mengatakan langkah yang dilakukan Iran tersebut adalah gagah berani.

Dia mengungkapkan serangan balik oleh Iran itu tidak disangka oleh negara Zionis tersebut.

"Israel tentu saja berharap dengan tindakan ini (serangan ke Iran) akan membuat Iran takut dan diam."

"Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, Iran dengan gagah berani melakukan serangan balik dengan mengirim 100 drone ke Israel sehingga ledakan dan bara api menyala di mana-mana yang membuat pmerintah dan rakyat Israel panik," katanya kepada Tribunnews.com, Minggu (15/6/2025).

Anwar pun mengungkapkan saling serang antara Iran dan Israel ini akan membuat eskalasi perang di Timur Tengah, meningkat.

Ia menilai Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan turut ikut campur dalam konflik Iran dan Israel tersebut.

"Keadaan ini sudah bisa dipastikan akan membuat situasi di Timur Tengah ke depan semakin membara karena Israel dan Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya tentu tidak akan tinggal diam."

"Begitu juga Iran dengan Rusia sebagai sekutunya tentu juga akan bersiap-siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan," tuturnya.

Baca juga: Perbandingan Militer Israel dan Iran: Teheran Unggul Jumlah, Tel Aviv Punya Dukungan Amerika

Di sisi lain, Anwar turut mengomentari negara Arab lainnya yang belum bereaksi atas Israel seperti yang dilakukan Iran.

Dia menduga negara-negara Islam tersebut masih takut akan dampak lanjutan jika ikut dalam melakukan serangan ke Israel.

"Cuma Dunia Arab dan Dunia Islam tampaknya masih belum melakukan apa-apa karena mereka takut dengan dampak yang akan terjadi pada negara mereka masing-masing," tuturnya.

Sebelumnya, Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan 100 pesawat tanpa awak (drone) bermuatan bahan peledak pada Sabtu (14/6/2025) dini hari.

Dikutip dari Associated Press (AP), serangan misil dan drone tersebut menewaskan tiga orang dan belasan orang mengalami luka-luka.

Adapun identitas korban dalam serangan Iran ke Israel belum terkonfirmasi. 

Sehari sebelumnya, Israel juga menyerang Teheran, ibu kota Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat atau pagi waktu Indonesia barat. Beberapa ledakan keras terdengar di Teheran, ibu kota Iran.

Serangan Israel itu terjadi saat ketegangan meningkat tajam terkait program nuklir.

Dikutip dari Newsweek, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah memberlakukan "keadaan darurat khusus" setelah "serangan pendahuluan terhadap Iran".

Dia memperingatkan potensi serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap Israel dan warga sipil.

Sementara media Times of Israel mengatakan negara itu telah menutup wilayah udaranya untuk kedatangan dan keberangkatan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sedangkan sistem pertahanan udara Iran dalam keadaan siaga penuh. Iran juga menangguhkan semua penerbangan di bandara utama.

Media Iran Mehrnews Agency menjelaskan Israelmenyerang wilayah pemukiman di Teheran. Ini sekaligus membantah penjelasan Israel yang klaim menargetkan puluhan target militer dan situs nuklir Iran.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved