Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Sosok Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang Tewas dalam Serangan Israel

Berikut ini sosok Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri yang tewas dalam serangan Israel di Teheran, Jumat (13/6/2025).

Tehran Times
JENDERAL IRAN - Foto yang diambil dari Tehran Times tanggal 18 April 2025 memperlihatkan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri. Inilah sosok Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang tewas akibat serangan Israel di Teheran pada Jumat (13/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel di Ibu Kota Iran, Teheran pada Jumat (13/6/2025) membuat tiga pejabat tinggi Iran tewas.

Ketiga orang yang tewas adalah Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami; Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri; dan pembantu dekat Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani.

Ketiganya diduga berkaitan erat dengan perundingan nuklir yang tengah terjadi antara Iran dengan Amerika Serikat (AS).

Terlebih, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri baru saja bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman Al Saud pada April 2025 lalu.

Dalam pertemuan itu, Saudi dan Iran membahas perundingan dengan AS untuk mencapai kesepakatan nuklir baru.

Pangeran Khalid sempat memperingatkan Bagheri untuk menanggapi tawaran dari Presiden AS, Donald Trump soal perjanjian nuklir.

"Tanggapi tawaran Presiden Donald Trump untuk merundingkan perjanjian nuklir dengan serius, karena hal itu menghadirkan cara untuk menghindari risiko perang dengan Israel," kata Pangeran Khalid saat itu, dikutip dari Reuters.

Lantas, bagaimana sosok Mohammad Bagheri?

Bagheri lahir dengan nama Mohammad Hossein Afshordi pada tahun 1960-an.

Sebelum tewas, ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran yang mengawasi IRGC dan seluruh militer negara.

Dikutip dari Al Jazeera, Bagheri juga memiliki tugas untuk memastikan koordinasi antara berbagai lembaga keamanan Iran.

Baca juga: Israel Menyatakan Perang Panjang Melawan Iran, Serang Situs Nuklir akan Terus Berlanjut jika Perlu

Ia dilaporkan memiliki karier militer yang terhormat di IRGC.

Namun, sedikit yang diketahui tentangnya di luar catatan dinasnya, prestasi akademisnya, dan berbagai sanksi yang dijatuhkan oleh berbagai badan internasional.

"Banyak pejabat intelijen dan militer berpangkat tinggi di Iran cenderung lebih tertutup," kata Reza H Akbari, manajer program Timur Tengah dan Afrika Utara di Institute for War and Peace Reporting.

Bagheri bergabung dengan IRGC pada tahun 1980, setahun setelah revolusi Iran dan pada tahun yang sama perang Iran-Irak dimulai.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved