Konflik Iran Vs Israel
Mengenal Fasilitas Nuklir Natanz Iran: Tersembunyi di Perut Bumi tapi Tak Luput dari Serangan Israel
Fasilitas Nuklir Natanz tersembunyi di bawah tanah Iran, dilindungi beton tebal, tapi tetap tak luput dari serangan dan sabotase internasional.
TRIBUNNEWS.COM - Fasilitas Nuklir Natanz menjadi simbol ketahanan dan ambisi nuklir Iran.
Tersembunyi puluhan meter di bawah tanah dengan lapisan beton supertebal, pusat pengayaan uranium ini dirancang untuk bertahan dari serangan udara.
Namun, berbagai upaya sabotase hingga serangan militer Israel pada 2025, membuktikan perlindungan sekuat apa pun tak mampu menjamin keamanan absolut.
Sejarah dan Pengamanan
Fasilitas Natanz merupakan bagian penting dari program nuklir Iran.
Fasilitas ini dibangun di bawah tanah untuk alasan keamanan nasional dan keselamatan warga sipil.
Strukturnya dirancang secara khusus agar tahan terhadap serangan udara.
Salah satunya adalah konstruksi sedalam 40–50 meter di bawah permukaan tanah dan perlindungan beton bertulang setebal 7,6 meter, dikutip dari Global Security.
Pihak berwenang Iran menyatakan pembangunan di bawah tanah dilakukan demi menjaga keselamatan warga sipil dari potensi serangan luar.
Ini juga sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan aksi militer yang menargetkan infrastruktur nuklir mereka.
Pemberian Nama "Shahid Ahmadi Roshan"
Baca juga: Balas Operasi Rising Lion, Iran Luncurkan 100 Drone, Israel Aktifkan Seluruh Sistem Pertahanan Udara
Pada Februari 2012, Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, secara resmi mengganti nama Fasilitas Nuklir Natanz.
Nama baru tersebut adalah Fasilitas Nuklir Shahid Ahmadi Roshan.
Upacara kenegaraan dilakukan untuk meresmikan perubahan nama ini.
Perubahan nama ini dilakukan untuk menghormati Mostafa Ahmadi Roshan, seorang ilmuwan nuklir muda Iran.
Ia berperan penting sebagai Wakil Pejabat Komersial Fasilitas Natanz.
Mostafa tewas dalam serangan bom di kawasan Seyed Khandan, Teheran, pada 11 Januari 2012.
Serangan tersebut diyakini sebagai bagian dari kampanye pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran oleh agen-agen asing.
Pemerintah Iran memberikan gelar "Shahid" (martir) kepada Mostafa untuk mengenang jasanya.
Ia dianggap gugur dalam menjalankan tugas demi kepentingan nasional dan kemajuan teknologi nuklir Iran.
Sabotase dan Serangan
Menurut Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fasilitas Natanz telah menjadi sasaran berbagai upaya sabotase besar sejak 2006.
Setidaknya, fasilitas ini mengalami lima kali sabotase.
Salah satu metode sabotase adalah penempatan bahan peledak di sensor udara sentrifus.
Tujuannya adalah menciptakan pemadaman listrik dan menghambat operasi pengayaan uranium.
Baca juga: Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri Tewas dalam Serangan Rising Lion Israel
Fasilitas ini juga pernah menjadi target serangan siber melalui penyebaran virus Stuxnet.
Virus tersebut menginfeksi sistem kontrol sentrifus dan diyakini dikembangkan oleh intelijen Israel dan Amerika Serikat.
Keterlibatan resmi kedua negara tidak pernah dikonfirmasi.
Perluasan Fasilitas
Pada November 2024, Washington Post memberitakan, citra satelit memperlihatkan aktivitas pembangunan besar-besaran di bawah tanah Fasilitas Natanz.
Laporan tersebut didukung oleh pengumuman Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
IAEA mengungkapkan Iran sedang membangun fasilitas perakitan sentrifus generasi baru yang lebih canggih.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat terkait potensi akselerasi program nuklir Iran.
Serangan Israel 2025
Pada Juni 2025, Israel melancarkan serangan militer ke sejumlah wilayah di Iran.
Salah satu target yang terdampak adalah Fasilitas Nuklir Natanz.
Reuters melaporkan adanya ledakan di wilayah tersebut.
IAEA kemudian mengonfirmasi fasilitas tersebut memang mengalami kerusakan akibat serangan.
Meskipun kerusakan detail tidak diungkapkan ke publik, serangan ini menyoroti ketegangan regional yang terus meningkat.
Fasilitas Nuklir Natanz Iran
Nama Internasional: Fasilitas Nuklir Natanz
Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan Israel ke Iran: PM Netanyahu Klaim Momen Bersejarah, Advokasi Kecam Keras
Nama Resmi di Iran: Fasilitas Nuklir Shahid Ahmadi Roshan
Lokasi: Dekat kota Natanz, Iran
Fungsi: Pengayaan uranium sebagai bagian dari program nuklir Iran
Kedalaman Fasilitas: 40–50 meter di bawah tanah
Perlindungan: Dilindungi perisai beton setebal 7,6 meter
Pertama Kali Terungkap: Tahun 2002 oleh Organisasi Mujahidin Rakyat Iran
Status Terbaru: Diserang Israel pada Juni 2025; dikonfirmasi IAEA
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.