Pesawat Air India Jatuh Timpa Kantin Kampus Kedokteran, Banyak Mahasiswa Tewas saat Makan Siang

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India jatuh di atas ruang makan B.J. Korsel Medical College, sebuah perguruan tinggi kedokteran pemerintah di Gujarat, India, yang terletak di Ahmedabad, Kamis (12/6/2025).

Pesawat Air India tersebut membawa 242 penumpang, dikabarkan semuanya tewas.

Sementara di lokasi jatuhnya yakni di kampus B.J. Korsel Medical College, mahasiswa kedokteran banyak yang jadi korban.

Setidaknya lima mahasiswa kedokteran meninggal dan banyak yang menderita luka-luka setelah penerbangan Air India menabrak kampus tersebut.

Beredar foto serta video setelah insiden tersebut, gedung ruang makan atau kantin kampus hancur.

Bahkan terdapat roda pesawat yang masih terjebak di atap, mengutip NDTV.

Dalam gambar yang beredar tampak piring dengan makanan yang tersisa hingga gelas yang tergeletak di meja di kantin asrama.

Hal ini menunjukkan mahasiswa kedokteran sedang makan siang pada saat kecelakaan.

204 Mayat Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Maut Air India

Kepala polisi setempat di Ahmedabad mengatakan setidaknya 204 mayat ditemukan di lokasi kecelakaan.

Sementara banyak mayat yang disebut merupakan penumpang pesawat air India ada di bawah hingga bercampur dengan puing-puing pesawat.

Baca juga: Penampakan Lokasi Sebelum-Sesudah Pesawat Air India Jatuh, Banyak Mahasiswa Kedokteran Jadi Korban

Komisaris polisi kota setempat mengatakan tampaknya tidak ada yang selamat dari pesawat Air India yang jatuh.

Pihak Air India menyebut dari 242 penumpang, 169 adalah warga negara India, 53 warga Inggris, 1 orang Kanada dan 7 orang Portugis, mengutip Al Jazeera.

Lokasi kecelakaan adalah sekitar 1,7 km dari Bandara Ahmedabad.

Seorang sumber menyebut penumpang Air India terdiri dari 217 orang dewasa, 11 anak-anak dan dua bayi.

Menurut data penerbangan, pesawat, yang terdaftar sebagai VT-ANB, lepas landas pada pukul 09.00 GMT dan mencapai ketinggian maksimum 625 kaki (190,5 meter, dengan ketinggian bandara sekitar 200 kaki atau 61 meter).

Sebelum akhirnya turun dengan kecepatan vertikal -475 kaki per menit (-144,8 meter per menit).

Hingga saat ini penyebab kecelakaan itu belum ditentukan, tetapi pesawat itu dilaporkan membawa beban bahan bakar yang substansial untuk penerbangan jarak jauh ke London, menurut datanya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)