Jumat, 3 Oktober 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

2 Jurnalis Ditembak saat Liput Aksi Demo di Los Angeles, 1 Orang Jalani Operasi Darurat

Sebanyak dua jurnalis ditembak polisi saat meliput aksi demonstrasi yang terjadi di Los Angeles, AS. Satu orang di antaranya jalani operasi darurat.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
YouTube 9 News Australia
JURNALIS DITEMBAK - Tangkapan layar menunjukkan seorang jurnalis asal Australia, Lauren Tomasi ditembak polisi saat meliput unjuk rasa yang tengah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat pada Senin (9/6/2025). Dua jurnalis saat bertugas meliput demonstrasi di Los Angeles, Amerika Serikat, ditembak polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi berujung kericuhan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) membuat dua orang jurnalis ditembak polisi saat meliput.

Dua jurnalis ini meliput aksi demo terhadap penggerebekan imigrasi telah berkecamuk di Los Angeles, California, AS selama tiga hari.

Demo pecah menjadi kericuhan pada Minggu (8/6/2025) dengan Presiden AS Donald Trump mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles.

Salah satu jurnalis, Nick Stern yang bekerja untuk salah satu outlet berita Inggris ditembak di bagian pahanya.

Fotografer berita itu harus menjalani operasi darurat karena terkena peluru plastik berukuran tiga inci merobek pahanya.

"Ada sesuatu yang keras mencuat dari belakang kaki saya dan kaki saya basah karena darah," katanya kepada BBC.

Stern mengatakan, dia telah berdiri di tengah jalan sepanjang hari mengambil foto ketika pada pukul 21.00 waktu setempat dia terkena peluru.

"Tiba-tiba saya merasakan sakit luar biasa di kaki saya," ujarnya.

"Saya mencoba berjalan tertatih-tatih (tapi) saya tidak bisa bertumpu pada kaki saya," lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa sebanyak delapan pengunjuk rasa bergegas menghampirinya untuk membawanya menjauh dari "area bahaya" sebelum seorang petugas medis memotong celananya, memasang bantalan penekan pada lukanya, dan mengikatkan torniket.

"Sejak saat saya terkena pukulan itu, saya merasa sangat pingsan," ungkapnya.

Baca juga: Dikira Demonstran, Jurnalis Inggris Ditembak Polisi saat Liput Demo ICE di Los Angeles

Stern memiliki sejarah panjang dalam meliput protes dan kerusuhan di seluruh dunia dan mengatakan bahwa ia biasanya menyampaikan hal-hal yang "sangat disengaja dan sangat jelas".

"Saya di sana mengenakan kartu pers di leher saya, dan juga kamera besar di leher saya," ucapnya.

Meski mengalami cedera, Stern mengatakan ia bersemangat untuk kembali bekerja.

"Saya bermaksud, segera setelah saya cukup sehat, untuk kembali ke sana," katanya lagi.

Sementara itu, jurnalis lainnya yang ditembak  saat meliput demo di Los Angeles adalah Lauren Tomasi dari Channel Nine Australia.

Dirinya mengatakan bahwa saat meliput demo tersebut, ia ditembak peluru karet oleh seorang petugas polisi.

"Saya baik-baik saja. Juru kamera saya, Jimmy, dan saya selamat," katanya, dikutip dari Daily Mail.

"Ini hanyalah salah satu kenyataan yang tidak menyenangkan dalam meliput insiden semacam ini," lanjutnya.

Setelah membahas insiden tersebut, Tomasi kemudian memberikan laporan terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota itu.

"Ini adalah hari yang sangat tidak menentu di jalanan Los Angeles, dan saya ingin menunjukkan kepada Anda situasi di sini malam ini," katanya kepada Nine News.

Tomasi mengungkapkan bahwa dia berada di pusat kota Los Angeles, suatu area yang telah dibersihkan oleh polisi. 

Peringatan telah dikeluarkan bahwa 'jika ada orang yang bergerak lewat sini, mereka akan ditangkap di tempat'. 

"Banyak sekali emosi yang berkobar di sini hari ini dan tentu saja malam ini ada banyak kemarahan di kota malaikat," tambahnya.  

Timasi menceritakan bahwa LAPD bergerak dengan menunggang kuda dan menembakkan peluru karet ke arah pengunjuk rasa ketika insiden itu terekam langsung di udara.

Baca juga: Dulu Minta Trump Dimakzulkan, Kini Elon Musk Balik Dukung Usai Kerusuhan di Los Angeles

Koresponden AS untuk Nine mengatakan polisi 'menggerakkan mereka (para pengunjuk rasa) melalui jantung kota LA', sementara beberapa ledakan keras terdengar di kejauhan.

Beberapa saat kemudian, seorang polisi terlihat mengarahkan senjatanya ke arah Tomasi. Kepulan asap muncul dan dia terhuyung kesakitan.

"Anda baru saja menembak seorang reporter," seorang pengunjuk rasa berteriak kepada polisi di dekatnya.

Sementara itu beberapa pengunjuk rasa lainnya berhenti untuk bertanya kepada jurnalis itu apakah dia baik-baik saja.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved