Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rekor! Rusia Luncurkan Serangan 479 Drone dalam Serangan Semalam di Seluruh Ukraina

Serangan berkelanjutan Rusia tersebut telah memunculkan kekhawatiran tentang kapasitas sistem pertahanan udara Ukraina yang semakin lemah.

Ukrinform
REKOR SERANGAN - Drone Shahed yang digunakan pasukan Rusia menggempur Ukraina. Rusia mencatatkan rekor serangan drone dalam semalam dengan meluncurkan 479 pesawat tak berawak ke Ukraina, Senin (9/6/2025). 

“Tujuan yang dinyatakan dari komando militer Rusia untuk tahun 2026 jauh melampaui tuntutan teritorial formal Rusia dan bertujuan untuk merebut sebagian besar wilayah Ukraina tengah dan sebagian besar wilayah Ukraina selatan dan timur.

“Peta Palisa menunjukkan bahwa pasukan Rusia bermaksud merebut seluruh Ukraina di tepi timur (kiri) Sungai Dnipro, yang mencakup sisa Oblast Zaporizhia yang tidak diduduki, dan semua oblast Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Poltava; dan setengah dari oblast Kyiv dan Dnipropetrovsk. Peta Palisa menunjukkan bahwa pasukan Rusia juga bermaksud merebut sebagian Ukraina selatan di sebelah barat Sungai Dnipro, termasuk sebagian besar oblast Odesa dan Mykolaiv.

“Pasukan Rusia harus merebut sembilan ibu kota oblast yang saat ini tidak diduduki – kota Zaporizhzhia, Odesa, Mykolaiv, Odesa, Dnipro, Kharkiv, Sumy, Chernihiv, dan Poltava – dengan perkiraan populasi sebelum perang lebih dari 5,6 juta orang. Rusia belum merebut ibu kota oblast sejak Maret 2022, ketika pasukan Rusia merebut Kota Kherson dan kemudian kehilangannya delapan bulan kemudian,” kata penilaian ISW.

Tujuan Putin untuk mencapai Sungai Dnipro bergantung pada asumsi bahwa pada tahap tertentu, dukungan Barat terhadap Kyiv akan runtuh. Namun, jika Barat terus mendukung Ukraina dengan bantuan militer dan ekonomi, maka Moskow tidak akan dapat mencapai tujuannya pada akhir tahun 2026.

“Satu-satunya harapan nyata Rusia untuk memenangkan perang di Ukraina adalah meyakinkan Barat untuk meninggalkan Ukraina, dan karena itu Putin berusaha mencegah pasokan bantuan militer Barat ke Ukraina di masa mendatang.”

Namun, "Rusia sangat tidak mungkin merebut setengah wilayah Ukraina jika koalisi internasional terus mendukung Ukraina," demikian simpulan laporan tersebut.

Meskipun demikian, aman untuk mengatakan bahwa meskipun ada pembicaraan damai di Istanbul, Perang Ukraina belum akan segera berakhir dan bahkan mungkin meningkat di masa mendatang.

 

 

(oln/tmt/EA/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved