Konflik Palestina Vs Israel
Israel Ancam Misi Greta Thunberg: Kapal Diblokade, Sinyal Diputus, Diminta Segera Putar Balik
Israel blokade kapal bantuan aktivis Greta Thunberg yang mengangkut logistik untuk warga Gaza, ancam ambil tindakan tegas jika tak segera putar balik
Termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk menghentikan kapal tersebut.
“Kepada Greta [Thunberg] yang anti semit dan teman-temannya yang menyuarakan propaganda Hamas, saya katakan dengan tegas sebaiknya kalian kembali karena kalian tidak akan mencapai Gaza,” imbuhnya.
Israel Ganggu Sinyal Internet Kapal
Sebelum ultimatum diserukan, Yasemin Acar, seorang aktivis hak asasi manusia dan koordinator pers FFC yang berada di atas kapal nirlaba Madleen, mengatakan Israel telah mulai mengganggu akses internet kapal.
Gangguan ini terjadi ketika kapal berada sekitar 116 mil laut dari Gaza, masih berada di wilayah laut internasional, sebagaimana dilansir dari Anadolu.
"Kami baru saja diberitahu oleh tim darat bahwa pemblokiran internet kami telah dimulai secara resmi dan kami dapat melihatnya dari koneksi kami karena koneksinya melambat drastis dan itu berarti kami dapat terputus dari dunia luar kapan saja." ujar Acar.
Gangguan sinyal ini diduga sebagai bagian dari upaya Israel untuk menghalangi kapal bantuan memasuki wilayah Gaza dan memperkuat blokade yang sudah berlangsung sejak 2007.
Kapal Bantuan Greta Lanjut ke Gaza
Meski mendapat berbagai macam ancaman, Kapal bantuan kemanusiaan berisi 12 aktivis termasuk Greta Thunberg asal Swedia akan terus melanjutkan perjalanan misi kemanusian menuju Gaza.
Mereka juga menegaskan bahwa Israel tidak berhak menghalangi upaya kapal Madleen untuk mencapai Gaza.
Pernyataan itu mereka keluarkan pada Minggu (8/6) usai Israel memerintahkan militernya memblokir kapal tersebut.
"Kami akan tetap bergerak hingga menit terakhir hingga Israel memutus internet dan jaringan," kata anggota parlemen Eropa Rima Hassan kepada AFP.
"Kami tidak akan terintimidasi. Dunia sedang memperhatikan,” tambahnya.
Sementara Greta Thunberg, yang selama ini dikenal melalui aksi globalnya untuk perubahan iklim, menyebut keikutsertaannya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga sipil Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akut.
Ia percaya misi ini penting selain sebagai bentuk solidaritas internasional, namun juga dapat meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel dan membuka mata dunia terhadap kondisi di Gaza.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.