Konflik Rusia Vs Ukraina
Berantem Terus, Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan atas Penundaan Pertukaran Tahanan Terbesar
Penundaan pertukaran tahanan perang terjadi ketika tentara Moskow melancarkan serangkaian serangan rudal, drone, dan bom ke seluruh Ukraina
Menanggapi tuduhan Rusia, Markas Besar Koordinasi Ukraina untuk Perawatan Tawanan Perang mengatakan belum ada tanggal yang disepakati untuk pengembalian jenazah.
Dikatakan juga kalau daftar nama yang diklaim Rusia akan dirilis tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian.
"Sayangnya, alih-alih dialog yang konstruktif, kita kembali dihadapkan pada permainan kotor (manipulasi)," katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.
"Kami menghimbau pihak Rusia untuk berhenti bermain kotor dan kembali bekerja secara konstruktif untuk membawa kembali orang-orang ke kedua belah pihak serta menerapkan perjanjian dengan jelas dalam beberapa hari mendatang," tambahnya.
Pertikaian itu terjadi beberapa jam setelah Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran di Ukraina, yang menargetkan kota Kharkiv.
Setidaknya 10 orang tewas dalam rentetan serangan sepanjang Sabtu malam, kata sejumlah pejabat.

Serangan Hebat Guncang Kharkiv
Kharkiv menjadi sasaran "serangan terkuat sejak dimulainya perang skala penuh," kata Wali Kota Ihor Terekhov.
Empat orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka ketika rumah-rumah dan blok-blok apartemen digempur semalaman dan bom-bom berpemandu dijatuhkan di kota itu pada Sabtu sore.
Tiga orang juga tewas di wilayah garis depan Donetsk, yang telah menyaksikan pertempuran paling sengit dalam perang tersebut, dan tiga orang lagi di wilayah Kherson, yang juga sebagian diduduki oleh pasukan Moskow.
Sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022, puluhan ribu orang telah terbunuh, dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kota-kota dan desa-desa di seluruh Ukraina timur telah dihancurkan.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha meminta sekutu Barat Kyiv untuk menghukum Rusia karena menolak menghentikan invasinya.
"Untuk mengakhiri pembunuhan dan penghancuran oleh Rusia, diperlukan lebih banyak tekanan terhadap Moskow, begitu pula lebih banyak langkah untuk memperkuat Ukraina," katanya di media sosial.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan 206 pesawat tak berawak dan sembilan rudal dalam serangan semalam.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah melancarkan "serangan kelompok" terhadap fasilitas "industri militer" di Ukraina.
Meskipun ada pembicaraan, kedua belah pihak belum membuat kemajuan dalam menghentikan pertempuran.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan sejumlah tuntutan luas terhadap Ukraina sebagai prasyarat gencatan senjata.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: Denmark Beli Senjata Presisi Cegah Ancaman Rusia |
---|
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.