Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berantem Terus, Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan atas Penundaan Pertukaran Tahanan Terbesar

Penundaan pertukaran tahanan perang terjadi ketika tentara Moskow melancarkan serangkaian serangan rudal, drone, dan bom ke seluruh Ukraina

sinegubov/Telegram
HANGUS KENA BOM - Sebuah bangunan perumahan di Kharkiv tampak hangus setelah serangan bom Rusia pada Sabtu (7/6/2025) pagi. Lantaran serangan masif Rusia ini, pertukaran tahanan perang antara kedua negara, tertunda. 

Berantem Terus, Rusia dan Ukraina Saling Menyalahkan atas Penundaan Pertukaran Tahanan

 

TRIBUNNEWS.COM - Aura permusuhan antara Rusia dan Ukraina sepertinya masih sangat kuat dan belum menunjukkan tanda-tanda ke arah perdamaian.

Hal itu tergambar dari sikap kedua negara yang terus 'berantem' bahkan untuk hal yang sifatnya menunjukkan etikad baik ke arah perdamaian.

Soal pertukaran tahanan skala besar misalnya.

Baca juga: Angkatan Udara Ukraina: Jet Tempur Su-35 Rusia Ditembak Jatuh di Wilayah Kursk

Satu-satunya hasil konkret dari perundingan damai di Istambul, Turki, pekan kemarin ini juga diragukan akan terlaksana karena antara Rusia dan Ukraina justru saling menuduh menunda dan menggagalkan pertukaran tersebut.

Penundaan pertukaran tahanan perang yang menurut kedua belah pihak akan berlangsung akhir pekan ini terjadi ketika tentara Moskow melancarkan serangkaian serangan rudal, pesawat tak berawak, dan bom di seluruh negeri Ukraina pada malam hari dan sepanjang Sabtu (7/6/2025), yang menewaskan sedikitnya 10 orang.

Dalam pembicaraan di Istanbul pada Senin kemarin, Kiev dan Moskow sepakat untuk membebaskan semua tentara yang terluka dan mereka yang berusia di bawah 25 tahun yang telah ditangkap — lebih dari 1.000 orang di setiap pihak.

Rusia mengatakan pihaknya juga akan menyerahkan kembali jenazah 6.000 tentara Ukraina yang tewas.

Moskow pada Sabtu menuduh Ukraina tidak muncul untuk mengambil jenazah dan tidak menyetujui tanggal pertukaran tentara yang ditangkap.

Sementara Kiev mengatakan Rusia memainkan "permainan kotor" dengan tidak mematuhi parameter yang disepakati untuk pertukaran tersebut.

"Pihak Ukraina secara tak terduga telah menunda untuk waktu yang tidak terbatas baik penerimaan jenazah maupun pertukaran tawanan perang," kata kepala negosiator Rusia Vladimir Medinsky di media sosial.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan "pihak Ukraina masih menahan diri untuk menetapkan tanggal" untuk tahap pertama pertukaran tahanan.

Baca juga: 34 Jenazah Tentara Rusia Ditukar Hampir Seribu Jenazah Prajurit Ukraina yang Gugur di Garis Depan

KEMBALIKAN JENAZAH TENTARA - Mobil palang merah internasional bertugas memulangkan jenazah korban perang Ukraina dan Rusia. Rusia mengembalikan jenazah 909 tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran, kata Markas Besar Koordinasi Ukraina untuk Perawatan Tawanan Perang pada hari Jumat.
KEMBALIKAN JENAZAH TENTARA - Mobil palang merah internasional bertugas memulangkan jenazah korban perang Ukraina dan Rusia. Rusia mengembalikan jenazah 909 tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran, kata Markas Besar Koordinasi Ukraina untuk Perawatan Tawanan Perang pada hari Jumat. (@Koord_shtab/tangkap layar tmt)

'Permainan Kotor'

Pertukaran sandera perang ini ditetapkan sebagai yang terbesar dalam perang tersebut, melampaui pertukaran 1.000 untuk 1.000 bulan lalu yang disetujui pada putaran pertama perundingan di Istanbul.

Setelah pembicaraan di Istanbul, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pembicaraan itu akan berlangsung akhir pekan ini, sementara Rusia mengatakan siap berunding pada Sabtu, Minggu atau Senin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved