Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Akui Putin Bilang ke Trump Soal Balas Dendam ke Ukraina Usai Serangan Fatal Pangkalan Udara
Serangan Ukraina itu terbilang fatal karena merusak beberapa pesawat pengebom berkemampuan nuklir Rusia akhir pekan lalu.
Rusia Akui Putin Bilang ke Trump Soal Balas Dendam Moskow Atas Serangan Fatal Ukraina ke Pangkalan Udaranya
TRIBUNNEWS.COM - Rusia, Kamis (5/6/2025) mengonfirmasi kalau Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kalau Rusia akan membalas setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di pangkalan udaranya.
Serangan Ukraina itu terbilang fatal karena merusak beberapa pesawat pengebom berkemampuan nuklir Rusia akhir pekan lalu.
Baca juga: Rahasia Serangan Udara Paling Sukses Ukraina Sepanjang Sejarah: Pesawat Bomber Rusia Hancur Dibom
Namun, Putin tidak menyebutkan serangan pada Minggu terhadap lapangan udara di wilayah Rusia, termasuk Siberia, dalam pernyataan publiknya hari Rabu.
Sebaliknya, ia menuduh Kiev melakukan "terorisme" atas beberapa pengeboman jembatan yang mematikan pada Sabtu malam yang menurut para penyelidik intelijen Rusia dilakukan oleh Ukraina.
"Ya, benar sekali," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat ditanya tentang tulisan Trump pada hari Rabu yang menyatakan kalau Putin mengatakan kepadanya kalau Rusia "harus menanggapi" serangan bom tersebut.
Ketika diminta untuk membagikan rincian tanggapan Moskow, Peskov membatasi jawabannya pada: “Sewaktu-waktu yang dianggap tepat oleh militer kami.”
Peskov, seperti ajudan presiden Yury Ushakov sebelumnya , mengatakan Trump meyakinkan Putin bahwa Amerika Serikat “tidak memiliki informasi tentang persiapan aksi teroris ini oleh rezim Kiev.”
Baca juga: Ukraina Cuma Dapat Jet F-16 Usang, Kalah Jauh Dibanding Jet Tempur dan Sistem Pertahanan Udara Rusia

Adapun Presiden AS, Donald Trump bersikap sangat diam terhadap serangan Ukraina terhadap pesawat pengebom Rusia — salah satu dari tiga pilar persenjataan nuklir Rusia — meskipun Moskow menuntut Amerika Serikat dan Inggris untuk menahan Ukraina.
“Berbicara secara umum tentang penilaian internasional, tentu saja, paling tidak, kami lebih suka mendengar kecaman keras terhadap tindakan teroris ini,” kata Peskov .
Pada saat yang sama, ia mencatat kalau Putin menjunjung tinggi pandangan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa “kontak tingkat kerja perlu dilanjutkan” antara Moskow dan Keiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menyerukan perundingan dengan Putin.
Namun pemimpin Rusia itu mengatakan pada hari Rabu, “Apa yang bisa kita bicarakan dengan teroris?”
Pada Kamis, Peskov mengatakan Putin dan Trump belum sepakat mengenai waktu pertemuan selama percakapan telepon mereka, tetapi "ada pemahaman bahwa pertemuan itu perlu."
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.