Alasan Paratrooper Elite Polandia Lebih Suka Terjun ke Pertempuran Pakai Senapan Serbu MSBS Grot

Kenapa Paratrooper Elite Polandia Lebih Suka Terjun ke Pertempuran Pakai Senapan Serbu MSBS Grot? 

TRIBUNNEWS.COM - Jenis senapan yang digunakan pasukan terjun payung elit Polandia untuk bertempur menjadi sorotan.

Situs BT dalam ulasannya menyebut kalau senapan serbu Brigade Lintas Udara ke-6 Polandia merupakan senjata dengan fleksibilitas dan mobilitas yang dibutuhkan pada saat peperangan modern.

"Hal itu menunjukkan kalau infanteri ringan memiliki peran penting dalam pertempuran," kata ulasan yang membas senapan serbu MSBS Grot tersebut, dikutip Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Polandia Sita 5 Metrik Ton Ban Pesawat Boeing yang Akan Dikirim ke Rusia, Buat Taktik Kamuflase Jet?

Ya, senapan MSBS Grot memang menjadi pegangan utama bagi Brigade Lintas Udara ke-6 Polandia sebelumnya membawa 96 Beryl, senapan yang dikembangkan oleh produsen senjata api Polandia FB Radom pada tahun 1990-an.

"Kini, brigade tersebut dipersenjatai sepenuhnya dengan MSBS Grot terbaru buatan FB Radom, yaitu keluarga senapan modular," ungkap penjelasan BT.

"Popor senapan tersebut dapat dilipat atau ditarik, sehingga menjadi ringkas dan "cocok untuk melompat," kata Kapten Bartosz Januszewskiselama latihan Lively Sabre 25 di Finlandia selatan minggu lalu.

Senjata compact sering dipilih oleh pasukan udara dan infanteri mekanis karena memungkinkan pasukan bergerak lebih bebas di ruang terbatas, bergerak lebih cepat, dan bereaksi cepat. 

Senjata ini dapat dibawa dekat tubuh untuk menghindari halangan, dan dapat dengan cepat direntangkan dan dipikul.

Januszewski mengatakan brigade udara menerima model MSBS Grot pertama pada tahun 2017.

Beberapa dari Brigade Udara ke-6 kini menggunakan model ketiga, yang diserahkan pada tahun 2022, dan variasi baru masih terus dikembangkan.

Muntahkan 900 Peluru Per Menit

Menurut produsennya, MSBS Grot menembakkan peluru NATO standar 5,56×45mm dan memiliki kecepatan moncong 890 meter per detik.

Senjata ini dapat menembakkan antara 700 dan 900 peluru per menit dan memiliki jangkauan 500 meter.

Senjata ini berbobot sekitar 4 kilogram (di bawah 9 pon) dan panjangnya kurang dari 1.000 mm (38 inci) dengan popor senjata yang diperpanjang sepenuhnya.

Sebagian besar pasukan terjun payung menggunakan alat bidik senjata holografik yang dibuat oleh perusahaan AS EOTech.