Resmi Menang Pilpres Korsel, Pidato Perdana Lee Jae-myung Bahas Komunikasi dengan Korea Utara
Lee Jae-myung resmi memenangkan Pilpres Korsel setelah mengalahkan Kim Moon-soo. Dalam pidatonya, langsung membahas komunikasi dengan Korut.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) Korea Selatan dari partai oposisi yaitu Partai Demokratik Korea, Lee Jae-myung resmi menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2025 setelah memperoleh 49,42 persen suara berdasarkan penghitungan akhir pada Rabu (4/6/2025).
Sementara lawannya yaitu capres dari Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-Soo meraih 41,15 persen.
Dikutip dari The Korean Times, Komisi Pemilihan Umum Nasional mengungkapkan bahwa penghitungan suara manual telah mencapai 100 persen pada Rabu pagi pukul 05.20 waktu setempat.
Setelah itu, Komisi Pemilihan Umum Nasional langsung mengadakan rapat umum pada pukul 06.00 waktu setempat untuk menetapkan pemenang Pilpres Korsel 2025.
"Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional, Roh Tae-ak.
Dalam Pilpres tersebut, Lee memperoleh total 17.287.513 suara. Sedangkan Kim meraih 14.395.639 suara.
Sementara, capres dari Partai Reformasi, Lee Jun-seok berada di peringkat ketiga dengan hanya meraih 2.917.523 suara, dan diikuti oleh capres dari Partai Buruh Demokratik bernama Kwon Young-guk.
Adapun Kwon hanya meraih 344.150 suara. Selain itu, adapula capres independen bernama Song Jin-ho yang hanya meraup 35.797 suara.
Di sisi lain, kemenangan Lee dalam Pilpres Korsel edisi kali ini sudah terlihat sejak awal penghitungan suara.
Baca juga: Pilpres Korsel Memanas: Para Dukun Bahkan Bersaing Ramal Soal Calon Presiden
Keunggulan Lee pun mampu dipertahankan hingga Selasa (3/6/2025) malam sekira 23.15 waktu setempat.
Tiga media mainstream Korea Selatan yaitu KBS, MBC, dan SBS sudah memproyeksikan kemenangan Lee dan berujung terealisasi lewat pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum Nasional.
Kendati demikian, raihan suara Lee tidak sesuai dengan ekspektasi berdasarkan hasil survei yang beredar. Adapun Lee diperkirakan mampu meraih lebih dari 50 persen suara.
Dia akhirnya gagal mengamankan mayoritas suara setelah meraih 49,92 persen.
Sebagai pesaing terdekat Lee, Kim pun telah mengakui kekalahannya beberapa jam sebelum Komisi Pemilihan Umum Nasional menyelesaikan penghitungan suara.
Dia pun mengakui hasil tersebut sudah menutup peluangnya untuk menjadi orang nomor satu di Negeri Ginseng.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.