Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Drone "Operasi Jaring Laba-laba" Ukraina Kirim Pesan Penting, Rusia Rugi Rp 114 Triliun

Keberanian - atau kecerdikan - yang dilakukan Ukraina dalam serangan nasional terhadap angkatan udara Rusia.

Editor: Muhammad Barir
Tangkap layar video via AFR
PESAWAT RUSIA HANCUR - Ukraina melancarkan serangan terhadap empat pangkalan udara di Rusia, Minggu (1/6/2025), yang mengakibatkan 41 pesawat militer Moskow hancur. Akibat serangan itu, Rusia diprediksi merugi hingga Rp114 triliun. 

Pejabat itu merasa frustrasi.

"Masalah terbesarnya," kata pejabat itu kepada Svyatoslav, "adalah bahwa Amerika telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa kita telah kalah dalam perang. Dan dari asumsi itu semua hal lainnya mengikuti."

Jurnalis pertahanan Ukraina Illia Ponomarenko, yang menulis di X, mengatakannya dengan cara lain, dengan merujuk tajam pada pertemuan kontroversial Presiden Volodymyr Zelensky dengan Donald Trump di Ruang Oval.

"Inilah yang terjadi ketika sebuah negara yang sombong dan diserang tidak mendengarkan semua itu: 'Ukraina hanya punya waktu enam bulan lagi'. 'Anda tidak punya kartu'. 'Menyerah saja demi perdamaian, Rusia tidak akan kalah'."

Drone Ukraina menyerang pesawat pengebom dalam serangan besar di Rusia.

Yang lebih menarik lagi adalah cuitan dari jurnal triwulanan Business Ukraine, yang dengan bangga menyatakan, "Ternyata Ukraina memang punya beberapa kartu. Hari ini Zelensky berperan sebagai Raja Drone."

Itulah pesan yang dibawa delegasi Ukraina saat mereka tiba di Istanbul untuk putaran baru perundingan gencatan senjata dengan perwakilan Kremlin: Ukraina masih dalam pertempuran.

Pihak Amerika "mulai bertindak seolah-olah peran mereka adalah untuk menegosiasikan bagi kami persyaratan penyerahan yang selunak mungkin," kata pejabat pemerintah tersebut kepada Svyatoslav Khomenko.

"Dan mereka tersinggung saat kita tidak berterima kasih kepada mereka. Namun tentu saja kita tidak berterima kasih – karena kita tidak percaya bahwa kita telah kalah."

Meskipun kemajuan Rusia lambat dan tak terelakkan melalui medan perang Donbas, Ukraina memberi tahu Rusia, dan pemerintahan Trump, untuk tidak mengabaikan prospek Kyiv begitu saja.

 

SUMBER: BBC

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan