Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Makin Panas Jelang Perundingan Damai, Serangan Drone Terbesar Hantam Kereta

Menjelang perundingan damai di Turki, Rusia dan Ukraina saling meningkatkan serangan pada Minggu (1/6/2025).

Dinas Keamanan Ukraina
PERANG MAKIN PANAS - Tangkapan layar dari video dugaan serangan yang dirilis oleh Badan Intelijen Ukraina (SBU) pada Minggu (1/6/2025). Perang antara Rusia dan Ukraina semakin memanas menjelang pembicaraan damai yang digelar di Istanbul, Turki pada Senin (2/6/2025). 

Video yang belum dikonfirmasi yang diunggah di media sosial menunjukkan drone FPV diluncurkan dari truk yang diparkir di dekat lapangan udara.

Gubernur Daerah Irkutsk, Igor Kobzev kemudian mengonfirmasi "serangan pesawat tanpa awak terhadap unit militer di desa Sredny" dan mengatakan "sumber" pesawat tanpa awak tersebut adalah sebuah "truk".

Sementara Gubernur Murmansk, Andrey Chibis kemudian mengonfirmasi bahwa "pesawat tak berawak musuh telah menyerang wilayah Murmansk" tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Kemudian pada Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui apa yang digambarkannya sebagai "serangan teroris" terhadap empat pangkalan udara dan mengatakan "beberapa unit pesawat terbakar" di Murmansk dan Irkutsk.

Ukraina Akhirnya Ikut Berunding

Setelah berhari-hari tidak mendapatkan kepastian apakah ikut berunding di Turki atau tidak, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya bisa bernapas lega.

Bagaimana tidak, Ukraina akhirnya akan ikut menghadiri perundingan damai yang akan dilangsungkan di Istanbul, Turki pada Senin (2/6/2025) hari ini.

"Saya menguraikan posisi (Ukraina) menjelang pertemuan di Istanbul pada hari Senin," kata Zelensky, dikutip dari Al Arabiya.

Ia menambahkan bahwa delegasi Ukraina akan kembali dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov.

Mengutip sebuah sumber, kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA Novosti melaporkan pada hari Minggu bahwa delegasi Rusia telah berangkat ke Istanbul untuk putaran pembicaraan berikutnya dengan Ukraina pada hari Senin.

Baca juga: 500 Serangan Drone Kamikaze Setiap Hari, Cara Gila-gilaan Rusia Mengubah Medan Perang Ukraina

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sempat menelepon Zelensky menjelang perundingan damai tersebut.

Mengutip Anadolu, Erdogan mengatakan pembahasan kemungkinan gencatan senjata dalam putaran kedua perundingan Rusia-Ukraina akan membuka jalan bagi perdamaian.

Ia menyoroti pentingnya partisipasi dalam pembicaraan dengan delegasi tingkat tinggi untuk melanjutkan momentum yang dibangun untuk perdamaian.

Erdogan menyatakan kepuasannya bahwa pertukaran tahanan yang disepakati selama perundingan tersebut terealisasi dalam waktu singkat.

Turki, kata Erdogan, akan melanjutkan upayanya untuk memastikan perdamaian yang adil dan abadi antara Kyiv dan Moskow.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved