Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Roket Yassin 105 Hantam Tank Merkava, Serangan Al-Qassam di Shejaiya Rontokkan Prajurit Israel 

Dalam pernyataan di Telegram, kelompok itu mengatakan para pejuangnya menggunakan peluru antipersonel, mengenai unit Israel tersebut. 

Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (15/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berpatroli dengan kendaraan dan senjatanya selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, yang membebaskan 3 sandera Israel (Sagui Dekel Chen, Sasha Troufanov, Yair Horn) dengan imbalan 369 tahanan Palestina. 

Roket Yassin 105 Hantam Tank Merkava Serangan Brigade Al-Qassam di Shejaiya Rontokkan Prajurit Israel 

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam , sayap bersenjata Hamas , mengumumkan pada Senin kalau mereka telah menewaskan beberapa tentara Israel dengan menargetkan unit tentara Israel (IDF) yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di sebelah timur lingkungan Shejaiya di Jalur Gaza utara .

Dalam pernyataan di Telegram, kelompok itu mengatakan para pejuangnya menggunakan peluru antipersonel, mengenai unit Israel tersebut. 

Serangan menyebabkan "beberapa bagian tubuh prajurit Israel berserakan".

Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel

Al Qassam menambahkan, mereka kemudian menyerang prajurit Israel yang tersisa dengan senjata ringan.

Qassam juga melaporkan penargetan tank Merkava dengan peluru Yassin 105 di area yang sama.

Operasi itu terjadi pada 22 Mei, meskipun pernyataan itu tidak menjelaskan penundaan pengumuman rinciannya.

Militer Israel belum mengomentari pernyataan Al-Qassam.

Brigade Al-Qassam secara berkala melaporkan operasi lapangan yang menargetkan pasukan Israel di Gaza.

Tindakan ini bertepatan dengan serangan darat Israel yang sedang berlangsung dan serangan yang meluas di Gaza, di mana tentara Israel pada Sabtu mengumumkan pengerahan kesembilan infanteri reguler dan brigade lapis baja.

Pada tanggal 4 Mei, kabinet keamanan Israel menyetujui "Operasi Kereta Perang Gideon" untuk memperluas perang di Gaza, diikuti oleh persiapan yang melibatkan mobilisasi puluhan ribu tentara cadangan.

Operasi tersebut dimulai pada tanggal 18 Mei dengan serangan darat multi-front.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 54.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved