Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Luncurkan Dua Rudal dari Yaman, Israel Tangguhkan Penerbangan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv

Israel menangguhkan penerbangan di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv setelah serangan rudal dari Yaman. Houthi kembali luncurkan rudal

HandOut/Houthi via Getty Images
Dalam foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, para petempur Houthi berpartisipasi dalam latihan militer pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. 

Houthi Luncurkan Dua Rudal dari Yaman, Israel Tangguhkan Penerbangan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Israel menangguhkan penerbangan di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv setelah serangan rudal dari Yaman, kata media lokal pada hari Selasa.

Lembaga penyiaran publik KAN mengatakan penangguhan penerbangan dilakukan sebagai "tindakan pencegahan" setelah serangan tersebut.

Penangguhan ini dilaporkan menyebabkan penundaan pendaratan beberapa penerbangan.

Baca juga: Israel Justru Persenjatai Hamas, Al-Qassam Belah Ribuan Bom yang Belum Meledak Jadi Amunisi

Tentara Israel mengonfirmasi,  dua rudal dari Yaman dicegat, yang memicu sirene serangan udara di beberapa wilayah di Israel.

Belum ada komentar langsung dari kelompok Houthi Yaman terkait klaim Israel tersebut.

Houthi telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat nirawak sejak Israel melanjutkan serangan militernya di Gaza.

Sejak November 2023, Houthi juga telah menargetkan pengiriman komersial di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, tempat hampir 54.000 orang tewas dalam serangan Israel yang sedang berlangsung.

Israel, pada bagiannya, sejak itu telah melakukan beberapa serangan udara yang menargetkan fasilitas vital di Yaman, termasuk bandara Sanaa.

Sebuah rudal dengan peluncur mobile dalam parade kelompok Ansarallah (Houthi) menandai pengambilalihan Yaman oleh Houthi.
Sebuah rudal dengan peluncur mobile dalam parade kelompok Ansarallah (Houthi) menandai pengambilalihan Yaman oleh Houthi. (Foto: MOHAMMED HUWAIS/AFP)

Jutaan Warga Israel Bersembunyi

Serangan rudal Houthi ke Israel ini adalah yang kesekian dalam sepekan terakhir.

Pada minggu lalu, Juru bicara militer Ansarallah, Yahya Saree, mengumumkan kalau kelompok Houthi Yaman telah meluncurkan rudal balistik menuju dengan sasaran Tel Aviv, Israel, Kamis (22/5/2025).

Selain itu, mereka juga melaksanakan operasi ganda yang melibatkan dua pesawat tanpa awak yang menargetkan lokasi udara di Tel Aviv dan Haifa.

Setelah peluncuran rudal, Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara diaktifkan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah Laut Mati.

Militer Israel mengeklaim telah berhasil mencegat rudal yang diluncurkan tersebut.

Channel 12 Israel melaporkan bahwa penerbangan menuju Bandara Ben Gurion dialihkan usai serangan rudal Houthi Yaman.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa jutaan warga Israel bergegas ke tempat perlindungan sebagai respons adanya serangan Houthi Yaman.

Sementara sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pecahan rudal pencegat Israel mendarat di Tepi Barat yang diduduki.

Termasuk satu di kota Shuyukh, utara Hebron.

Layanan darurat bahkan melaporkan bahwa seorang warga Israel terluka saat berusaha mencapai tempat perlindungan.

Sebelumnya, pada hari Senin (19/5/2025), Yahya Saree juga mengumumkan dimulainya operasi untuk memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa sebagai respons terhadap agresi Israel yang terus berlanjut di Gaza.

Ia mendesak perusahaan-perusahaan yang menggunakan pelabuhan tersebut untuk menanggapi pengumuman tersebut dengan serius.

Baca juga: Dunia Kutuk Penembakan 2 Diplomat Israel di Washington, FBI Gelar Penyelidikan

Saree mencatat bahwa langkah ini mengikuti keberhasilan kelompok Houthi dalam memberlakukan blokade di pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), yang secara efektif menghentikan operasinya.

Israel Buka Suara

Menurut Radio Angkatan Darat Israel, setidaknya 37 roket telah diluncurkan dari Yaman menuju Israel sejak perang di Gaza dimulai kembali pada bulan Maret, mengutip Palestine Chronicle.

Analis militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi berkomentar bahwa pengumuman Ansarallah tentang blokade udara di wilayah yang diduduki menandakan peralihan strategi ke arah pencegahan pembalasan.

Meskipun Ansarallah mungkin tidak menimbulkan kerusakan dalam skala yang sama seperti serangan Israel di Yaman, mereka mampu memaksa evakuasi massal dan mengganggu lalu lintas udara.

Al-Duwairi juga menambahkan bahwa dengan menargetkan beberapa lokasi secara bersamaan, Ansarallah bertujuan untuk membebani dan membingungkan sistem pertahanan udara Israel, yang dapat menyebabkan tingginya biaya finansial dan militer bagi Israel.

Ia menyarankan bahwa penggunaan sistem Arrow oleh Israel untuk mencegat rudal terbaru bisa jadi merupakan langkah strategis untuk menghindari menyoroti kekurangan sistem THAAD buatan AS dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved