Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pakistan dan Mesir Bahas Situasi yang Mengkhawatirkan di Gaza, Mesir Ingin Hubungan yang Lebih Kuat

Pakistan dan Mesir membahas perkembangan di Timur Tengah pada hari Selasa, khususnya situasi yang “mengkhawatirkan” di Gaza

Editor: Muhammad Barir
Wafa
PENGUNGSI GAZA - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 8 April 2025 memperlihatkan situasi di tenda-tenda pengungsian di Al Rimal, Kota Gaza. 

Pakistan dan Mesir Bahas Situasi yang Mengkhawatirkan di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Pakistan dan Mesir membahas perkembangan di Timur Tengah pada hari Selasa, khususnya situasi yang “mengkhawatirkan” di Gaza, tempat Israel telah memperbarui serangannya.

Pakistan dan Mesir mendesak masyarakat internasional untuk memastikan “pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan secara konsisten dan tepat waktu” kepada masyarakat di daerah kantong yang terkepung tersebut, Anadolu melaporkan.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, berharap bahwa konferensi PBB mendatang tentang solusi dua negara bulan depan di New York akan menghasilkan "hasil yang berarti".

Kedua pemimpin juga membahas perkembangan terkini di Asia Selatan, menyusul kebuntuan militer terbaru antara Pakistan dan India.

Sharif menekankan bahwa Pakistan tetap berkomitmen untuk menegakkan kesepakatan gencatan senjata dengan India “demi kepentingan perdamaian regional.”

Ia menarik perhatian Sisi pada pentingnya Perjanjian Perairan Indus, perjanjian pembagian air penting antara Pakistan dan India, yang menurut New Delhi telah ditangguhkan.

Setiap langkah seperti itu, ia memperingatkan, akan menjadi “garis merah” bagi Pakistan.

Sementara itu, Sisi menyambut baik kesepahaman gencatan senjata antara Pakistan dan India, dan menegaskan kembali bahwa Kairo menginginkan hubungan yang lebih kuat dengan Islamabad di semua bidang.

Ia juga menghargai Pakistan karena mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Israel telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina sejak perangnya di Gaza pada Oktober 2023. 

Israel membatalkan gencatan senjata dengan Hamas pada bulan Januari pada bulan Maret dan telah mengintensifkan serangannya di Gaza dalam beberapa hari terakhir, memperluas operasi darat dan melakukan serangan udara besar-besaran.

Hingga hari Senin, Israel juga tidak mengizinkan makanan, bantuan, obat-obatan atau bahan bakar memasuki Gaza selama lebih dari dua bulan.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan