Senin, 6 Oktober 2025

Tudingan Ijazah Palsu juga Pernah Jerat Rapper Korsel, Tablo, hingga Dapat Ancaman Pembunuhan

Tuduhan ijazah palsu pernah menjerat Rapper asal Korsel, Tablo, yang dikenal dengan akronim TaJinYo. Seperti apa kasusnya?

Dok. EN Management
SKANDAL IJAZAH PALSU - Tuduhan ijazah palsu juga pernah menimpa Rapper asal Korea Selatan, Tablo 'Epik High'. Pada 2010, ia dituduh memalsukan cerita dan pendidikannya di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS). 

Beberapa bulan setelahnya, label Tablo menerima paket setumpuk dokumen yang berisikan konspirasi mengenai pendidikannya yang dianggap palsu.

"Label saya menerima amplop berisi setumpuk dokumen berisi teori konspirasi tentang saya. Pada dasarnya, paket itu berisikan tentang saya seorang penipu," kisah Tablo dalam wawancara bersama Vice.

Ancaman demi ancaman diterima Tablo dan keluarganya buntut skandal tersebut.

Saat Tablo menikah dengan aktris Kang Hye Jung, sang istri juga menjadi sasaran kritik haters.

Ibu Tablo juga pernah menerima telepon berisi ancaman dan perkaaan kasar.

"Kau p*l*c*r. Kau dan keluargamu harus meninggalkan Korea," kata penelepon.

Tak berhenti sampai di situ, alamat rumah dan nomor telepon Tablo tersebar. Ia mulai menerima telepon berisikan ancaman pembunuhan.

Seorang penelepon bahkan mengancam akan menikamnya sampai mati karena menganggap Tablo berbohong mengenai pendidikannya di Stanford.

Meski mencoba mengabaikan kritikan dan ancaman itu, Tablo mulai berubah pikiran saat anak pertamanya, Lee Haru, lahir.

"Saat itu, saya sudah sampai pada titik di mana saya tidak punya pilihan lain selain bertarung," ujar Tablo.

Awal Perlawanan Tablo

Pada 5 Agustus 2010, Tablo merilis sertifikat kewarganegaraan Kanada miliknya kepada awak media.

Namun, lagi-lagi para haters menuduhnya memalsukan sertifikat tersebut.

Teman Tablo yang juga berkuliah di Stanford, Sean Lim yang kala itu merupakan pembawa berita media Arirang, mencoba memberikan pembelaannya.

Ia menghubungi Sekretaris Stanford Club of Korea, Kevin Woo, untuk membantu Tablo dengan membuat pernyataan dalam bahasa Korea.

Namun, upaya itu menemui jalan buntu ketika Presiden Stanford Club of Korea, Joon Chung, menolak permintaan tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved