Selasa, 30 September 2025

Konflik India dan Pakistan

Rafale Dijatuhkan J-10C, Akankah Pengaruhi Indonesia Calon Pembeli Rafale? Begini Kata Dave Laksono

Kesepakatan Rafale senilai $8,1 miliar (Rp 134 Triliun) Indonesia dipertanyakan setelah Pakistan menjatuhkan jet tempur India.

|
Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
BUATAN PRANCIS - Jet tempur pabrikan Dassault Rafale M dari Prancis. Kesepakatan pembelian jet Rafale senilai $8,1 miliar (Rp 134 Triliun) Indonesia dipertanyakan setelah Pakistan menjatuhkan jet tempur India. 

Ia menambahkan, “Bahkan jet paling canggih seperti F-16, F/A-18, dan F-22 pun pernah mengalami insiden tertembak jatuh atau jatuh karena kondisi taktis tertentu. Oleh karena itu, performa Rafale tidak bisa diukur hanya dari satu insiden yang bahkan belum sepenuhnya terkonfirmasi.”

Meski demikian, Laksono mengakui bahwa episode tersebut menawarkan dasar yang “sah dan konstruktif” untuk “evaluasi.”

Para pakar menyuarakan sentimen yang sama. Adhi Priamarizki, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam Singapura, mengatakan, “Rafale adalah salah satu jet tempur terbaik di dunia saat ini… Ini bukan hanya tentang [membeli] platform canggih, tetapi Anda juga memerlukan penguasaan atau pengetahuan untuk mengoperasikan platform tersebut.”

Awal tahun ini, Marsekal Madya Angkatan Udara Mohamad Tonny Harjono mengonfirmasi bahwa enam Rafale pertama Indonesia akan dikirimkan antara Februari dan Maret 2026.

Pelatihan bagi pilot Indonesia di Prancis dijadwalkan pada bulan Juli, dan infrastruktur termasuk simulator dan hanggar pintar sudah dikembangkan di Pangkalan Angkatan Udara Roesmin Nurjadin di Riau.

Menurut Laksono, Rafale sangat penting untuk menjaga wilayah Indonesia yang luas dan akan meningkatkan interoperabilitas dengan sistem radar, rudal, dan pertahanan udara yang ada.

Ia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup transfer teknologi dan dukungan logistik melalui kontrak antarpemerintah, yang menurutnya "relatif lebih stabil daripada pembelian dari sumber lain."

Selain kemampuan pertahanan, kesepakatan Rafale telah memperkuat hubungan antara Jakarta dan Paris.

Presiden Prancis Emmanuel Macron diperkirakan akan mengunjungi Indonesia pada 27-29 Mei untuk memperdalam kerja sama dalam "pertahanan, ekonomi, sains, dan budaya."

Kunjungan ini menyusul kunjungan Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu pada bulan Januari yang menghasilkan kesepakatan tentang latihan gabungan dan pertukaran personel.

Secara paralel, Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing untuk mengakuisisi hingga 24 jet tempur F-15EX, yang menandakan niatnya untuk memodernisasi armada yang masih bergantung pada F-16 yang sudah tua dan Sukhoi Rusia.

 


SUMBER: THE EXPRESS TRIBUNE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan