Qatar Beli 8 Drone UAV MQ-9B SkyGuardian dari Amerika Serikat Seharga Rp 33 Triliun, Ini Tujuannya
Amerika Serikat dan Qatar telah menyelesaikan perjanjian senilai hampir $2 miliar (Rp 33 Triliun) untuk penjualan delapan pesawat nirawak
Qatar Beli 8 Drone UAV MQ-9B SkyGuardian dari Amerika Serikat Seharga Rp 33 Triliun, Ini Tujuannya
TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat dan Qatar telah menyelesaikan perjanjian senilai hampir $2 miliar (Rp 33 Triliun) untuk penjualan delapan pesawat nirawak General Atomics MQ-9B SkyGuardian, menandai akuisisi pertama sistem udara tak berawak canggih ini di Timur Tengah.
Ditandatangani oleh kedua pemerintah, kesepakatan tersebut, yang diumumkan oleh Gedung Putih pada tanggal 14 Mei 2025, mencakup paket amunisi berpemandu presisi, sensor, dan sistem pendukung yang tangguh.
Transaksi ini tidak hanya membekali Qatar dengan teknologi mutakhir, tetapi juga menggarisbawahi peran strategisnya sebagai sekutu AS di kawasan yang bergejolak.
Kesepakatan yang telah lama dibuat ini muncul di saat dinamika di Teluk Persia berubah, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang implikasi yang lebih luas bagi keamanan regional.
Kesepakatan tersebut, yang bernilai sekitar $1,96 miliar, memberi Qatar armada drone MQ-9B SkyGuardian, sebuah platform yang dirancang untuk misi intelijen, pengawasan, pengintaian, dan serangan presisi.
Paket tersebut mencakup 200 kit pemandu KMU-572 Joint Direct Attack Munition, 300 bom BLU-111 seberat 500 pon, 100 kelompok foil udara MXU-650 untuk bom berpemandu laser GBU-12 Paveway II, dan 110 rudal AGM-114R2 Hellfire II.
Selain itu, penjualan tersebut mencakup 10 radar apertur sintetis AN/APY-8 Lynx, rangkaian sensor intelijen komunikasi L3Harris Rio Grande, dan peralatan pendukung darat yang lengkap.
General Atomics, kontraktor utama, akan mengawasi pengiriman dan integrasi, dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan seperti RTX dan Lockheed Martin.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, penjualan ini meningkatkan kemampuan Qatar untuk mengatasi ancaman saat ini dan di masa mendatang dengan menyediakan intelijen dan kemampuan serangan yang tepat waktu, yang bertindak sebagai pencegah di kawasan tersebut.
Akuisisi MQ-9B oleh Qatar telah berlangsung selama bertahun-tahun. Doha pertama kali meminta drone tersebut pada tahun 2020, tetapi prosesnya mengalami penundaan, sebagian karena kontrol ekspor AS dan sensitivitas regional.
Persetujuan Departemen Luar Negeri pada bulan Maret 2025, diikuti dengan penandatanganan resmi, mencerminkan dorongan baru untuk memperkuat hubungan dengan Qatar, yang menjadi tuan rumah Pangkalan Udara Al Udeid, pusat penting bagi operasi militer AS di Timur Tengah.
Gedung Putih menekankan bahwa kesepakatan tersebut mempercepat investasi pertahanan Qatar dalam kemitraan keamanan AS-Qatar, yang menguntungkan basis industri Amerika sekaligus meningkatkan pencegahan regional.
Sentimen ini digaungkan dalam posting di X, di mana pengguna mencatat signifikansi kesepakatan tersebut bagi kepentingan strategis kedua negara.
MQ-9B SkyGuardian, turunan dari MQ-9A Reaper, merupakan lompatan maju dalam teknologi udara tak berawak.
Apa Itu Antifa? Donald Trump Ingin Menetapkannya sebagai Organisasi Teroris |
![]() |
---|
Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap? |
![]() |
---|
10 Negara dengan Populasi Kelelawar Terbanyak: Brasil Diperkirakan Ada 500 Juta, Indonesia Berapa? |
![]() |
---|
Kate Middleton Berkilau di Hadapan Donald Trump: Chanel Klasik dan Tiara Diana Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Menu Mewah Jamuan Trump di Inggris: Ayam Norfolk, Es Krim Raspberry, hingga Cognac 191 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.