Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Kunjungan Trump Bawa Berkah, Qatar Borong 210 Jet Boeing Senilai 200 Miliar Dolar
Qatar Airways sah menandatangani kesepakatan pembelian 210 pesawat jet dari Boeing saat Presiden Donald Trump melakukan kunjungan ke negara Teluk Arab
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Maskapai penerbangan Qatar Airways sah menandatangani kesepakatan pembelian 210 pesawat jet dari Boeing saat Presiden Donald Trump melakukan kunjungan ke negara Teluk Arab tersebut.
Hal tersebut turut dikonfirmasi langsung oleh CEO Boeing Kelly Ortberg, pada Rabu (14/5/2025).
Dalam keterangan resminya Ortberg mengatakan bahwa kesepakatan bernilai 200 miliar dolar AS itu ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Trump dan bersama Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
"Ini lebih dari 200 miliar dolar AS digelontorkan untuk 160 jet, itu fantastis, Selamat kepada Boeing. Keluarkan pesawat-pesawat tersebut ," ujar Trump seperti dikutip dari Reuters.
Adapun daftar pesawat jet yang diborong Qatar diantaranya ada 30 unit Boeing 787 Dreamliner dan 30 unit 777X.
Serta opsi untuk 50 pesawat tambahan yang semuanya dilengkapi dengan mesin GEnx buatan GE Aerospace
Menjadikan ini sebagai kontrak mesin terbesar dalam sejarah Boeing.
Setelah sebelumnya pemesanan jet Boeing sempat terganggu akibat masalah keselamatan utama, cacat produksi, pembengkakan biaya, dan pemogokan masinis selama hampir dua bulan tahun lalu.
Ditambah munculnya aksi boikot akibat penangguhan dari negara China, sebagai tanggapan atas pemberlakuan tarif AS bulan lalu.
Rencananya pesawat jet 777X baru mulai dikirimkan pada tahun 2026, enam tahun terlambat dari jadwal lantaran masih dalam tahap pengembangan.
Mengingat 777X menjadi salah satu pesawat Boeing yang paling laris dipesan mitra.
Adapun menurut buku catatan Boeing sejauh ini sudah ada 521 pesanan 777X dan 828 pesanan 787 per 30 April 2025.
Baca juga: Trump Tiba di Riyadh, Siap Bertemu Presiden Baru Suriah Untuk Tekan Kesepakatan Besar
Kunjungan Trump Bawa Berkah
Tidak seperti pendahulunya yang biasanya melakukan perjalanan ke luar negeri pertama kali ke Kanada, Meksiko, Inggris, atau markas besar NATO di Brussels.
Trump justru memilih negara teluk Arab sebagai tujuan internasional pertamanya untuk membuat kesepakatan, dan peningkatan pengaruh di panggung global.
Terbukti sejak kunjungan digelar, AS sukses mengamankan investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan, penerbangan, persenjataan, dan banyak lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.