Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Ingin Bertemu Trump, tetapi Apakah Trump Ingin Bertemu Putin?
Juru bicara Kremlin mengisyaratkan keinginan Putin untuk bertemu dengan Trump, tetapi apakah Trump berpikir yang sama?
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Kremlin menyatakan bahwa pertemuan antara pemimpin Rusia dan Amerika Serikat "jelas sudah diantisipasi."
Moskow tampaknya mengirim sinyal tentang kesediaannya untuk bertemu, tetapi bagaimana tanggapan dari Washington?
"Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump diperlukan, tetapi belum dijadwalkan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Senin (5/5/2025) lalu.
"Pertemuan semacam itu jelas sudah diantisipasi," tambahnya.
"Namun, pertemuan itu harus dipersiapkan secara menyeluruh, dan ini memerlukan upaya di berbagai tingkat keahlian."
Tapi, apa yang dimaksud dengan "upaya" tersebut?
Pertama dan terutama, yaitu komitmen Rusia terhadap gencatan senjata di Ukraina, menurut Kurt Volker, mantan perwakilan khusus AS untuk negosiasi Ukraina, seperti dilansir Euronews.

Dalam wawancara dengan Euronews dari Forum Keamanan Kyiv, Volker mengatakan bahwa Trump ingin bertemu dengan pemimpin Rusia tersebut, tetapi hanya setelah gencatan senjata di Ukraina diberlakukan.
"Trump ingin mengakhiri perang, dan kemudian membangun kembali hubungan dengan Rusia. Ia berpikir bahwa Rusia dapat diintegrasikan kembali ke dalam ekonomi global, dan bahwa kesepakatan bisnis dapat dilakukan dengan Rusia, tetapi Putin harus menghentikan perang terlebih dahulu," jelas Volker.
"Dan karena Putin belum melakukannya, prospek pertemuan Trump–Putin tampaknya semakin menjauh."
Volker menjabat sebagai negosiator untuk Ukraina di Washington antara tahun 2017 dan 2019, ketika Putin dan Trump terakhir kali bertemu di Helsinki dan kemudian dalam pertemuan G20 di Osaka.
Baca juga: 29 Negara Diundang dalam Parade Hari Kemenangan Rusia, Siapa Saja?
Menurut Volker, Putin berusaha memanfaatkan ego Trump dengan mengatakan, "Oke, kita bisa duduk berhadapan langsung, kita bisa menyelesaikan masalah ini."
Pada awal masa jabatan keduanya, Trump menyatakan bahwa ia akan bertemu Putin "dengan sangat cepat" setelah menjabat.
"Menurut saya, Presiden Trump dalam beberapa hal melihat dirinya sebagai sosok kuat yang mampu melakukannya. Namun, ia kecewa karena Putin gagal mengakhiri perang. Dan menurut saya, pertemuan itu tidak akan terjadi kecuali situasinya berubah," ujar Volker.
Volker mengatakan kepada Euronews bahwa telah terjadi perubahan sikap signifikan di Washington terkait kesediaan Putin untuk menghentikan perangnya terhadap Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.