Konflik Palestina Vs Israel
Israel Ancam Bakal Buat Iran Menderita, Nasibnya Serupa Seperti Hamas dan Hizbullah
Israel ancam akan buat Iran menderita, bernasib sama seperti kelompok perlawanan Hamas dan Hizbullah buntut serangan di Bandara Ben Gurion Tel Aviv
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan membuat Iran menderita, bernasib sama seperti kelompok perlawanan Hamas dan Hizbullah.
Dalam pernyataannya, Katz menegaskan bahwa metode perang melalui proxy telah berakhir dan poros kejahatan telah runtuh.
Ia menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan Israel terhadap Hizbullah di Beirut, Hamas di Gaza, Assad di Damaskus, dan Houthi di Yaman, akan diterapkan pula terhadap Iran di Teheran.
Mengutip Arab News, ancaman ini dilontarkan Katz tepat setelah Bandara Ben Gurion Tel Aviv diserang rudal Houthi dari Yaman.
Imbas serangan ini, delapan orang dilaporkan terluka dan memicu penangguhan sementara penerbangan, serta penutupan akses ke bandara.
Bahkan beberapa maskapai internasional, termasuk British Airways, Lufthansa, dan Air France, menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv sebagai respons atas insiden ini.
Tel Aviv kemudian menuduh Iran mempersenjatai Houthi dengan senjata-senjata canggih seperti rudal hingga drone.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, lantas berjanji akan membalasnya pada waktu dan tempat yang dipilih oleh Israel.
"Itu tidak akan terjadi dalam satu ledakan, tetapi akan ada banyak ledakan," kata Netanyahu di X.
“Israel akan menanggapi Iran pada waktu dan tempat yang kami pilih,” imbuhnya.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat, dengan kedua belah pihak saling melontarkan ancaman dan peringatan keras.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Iran Tepis Tuduhan Israel
Baca juga: Iran Tuding Netanyahu Campuri Kebijakan AS di Timur Tengah
Merespons tudingan yang dilontarkan Israel, Kementerian Luar Negeri Iran membantah terlibat dalam serangan milisi Houthi Yaman di Bandara Internasional Ben Gurion Israel.
Dalam keterangan resminya, Kemlu Iran menyatakan serangan yang diluncurkan Houthi ke Israel merupakan keputusan independen yang tak terkait dengan Iran.
"Aksi Yaman mendukung rakyat Palestina adalah keputusan independen yang berasal dari rasa solidaritas mereka," demikian pernyataan Kemlu Iran, mengutip dari Al Jazeera.
Bertepatan dengan itu, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Houthi mengatakan mereka menembakkan "rudal balistik hipersonik" ke Ben Gurion, dan memperingatkan akan adanya serangan-serangan lain di bandara-bandara Israel.
Mereka berdalih serangan rudal ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv adalah sebagai bagian dari solidaritas terhadap rakyat Palestina dan bentuk perlawanan terhadap agresi Israel di Gaza.
Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara Barat telah menegosiasikan gencatan senjata yang mencakup kawasan Laut Merah,
Namun Houthi menyatakan bahwa "gencatan senjata tidak berlaku untuk Israel", dan mereka tetap memandang Tel Aviv sebagai target sah.
Israel Gempur Markas Houthi
Sebagai bentuk balasan, Tel Aviv kemudian melancarkan serangan udara dengan mengerahkan 20 jet tempur.
Jet tempur itu diluncurkan dengan menargetkan pelabuhan logistik di Kota Sanaa yang diklaim Israel sebagai basis Houthi.
Sementara serangan lainnya menghantam pabrik semen di Distrik Bajil di Hodeida.
Akibat serangan Israel di sekitar Hodeidah menewaskan 4 orang dan melukai 39 orang, kata kementerian kesehatan yang dipimpin Houthi.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.