Konflik India dan Pakistan
125 Pesawat India dan Pakistan Terlibat Pertempuran Sengit, Tembakkan Rudal dari Jarak 160 Km
Pertempuran udara Pakistan vs India dalam Operasi Sindoor disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dunia II.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertempuran udara Pakistan vs India dalam Operasi Sindoor disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Menurut sumber CNN di dinas keamanan Pakistan, perang udara kali ini melibatkan 125 jet tempur dari kedua belah pihak!
Baik Pakistan dan India saling bertukar serangan rudal selama lebih dari satu jam, dengan beberapa serangan rudal dilakukan dari jarak lebih dari 160 kilometer.
"Terkadang, Angkatan Udara India harus melakukan beberapa serangan udara terhadap sasaran. Pakistan melakukan segala yang mungkin untuk memperingatkan warga sipil di daerah yang dianggapnya sebagai sasaran potensial," kata sumber tersebut.
Informasi ini dikomentari oleh Yevhen Sasko, seorang kolonel di Angkatan Bersenjata Ukraina, mantan wakil komandan SSO Angkatan Bersenjata Ukraina, dan mantan kepala Departemen Komunikasi Strategis Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Ada beberapa keraguan bahwa negara-negara ini akan mampu mengangkat 125 pesawat tempur ke udara secara bersamaan dan di satu tempat.
Ini membutuhkan logistik tingkat lanjut dan perencanaan yang matang. Namun, jika itu benar, maka ini adalah penemuan baru dalam sejarah peperangan modern.
Pakar tersebut menarik perhatian pada detail lain, mengomentari informasi tentang 5 pesawat tempur India yang jatuh.
"Jika informasi tentang penembakan jatuh lima pesawat Angkatan Udara India dapat dipercaya (dan fakta penembakan jatuh satu Rafale telah dikonfirmasi), maka ini menunjukkan kualitas rudal PL15 China, yang digunakan oleh pesawat tempur Pakistan," ujarnya.
"Dan, jika memang benar terjadi, fakta ini merendahkan nilai pembelian Rafale oleh India yang mahal tapi gagal mengalahkan pesawat tempur buatan China."
Latar Belakang Konflik
- India dan Pakistan memiliki klaim teritorial atas wilayah Kashmir yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
- Konflik meningkat setelah serangan terhadap wisatawan di Pahalgam pada April 2025, yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal.
- India menuduh Pakistan berada di balik serangan itu, namun Pakistan membantah keterlibatan.
Keterlibatan J-10C
Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Ishaq Dar pada hari Rabu kemarin mengonfirmasi bahwa jet tempur buatan China J-10C berpartisipasi dalam tanggapan Pakistan terhadap serangan India.
Pernyataan ini sekaligus menjawab spekulasi luas mengenai apakah peralatan Pakistan yang diperoleh dari Tiongkok berperan dalam bentrokan yang menyebabkan jatuhnya beberapa pesawat India.
Berbicara di Majelis Nasional, Dar mengungkapkan bahwa Pakistan telah menerima intelijen tentang kemungkinan serangan India pada pukul 10 malam, hari Selasa, sehingga membuat mereka menyiapkan pertahanan sekaligus serangan balik.
"Ada instruksi untuk hanya menargetkan jet India yang melepaskan muatan (bom/rudal)," kata Dar. "Ini sebabnya hanya lima jet yang ditembak jatuh. Jika arahannya berbeda, hampir 10-12 jet akan ditembak jatuh."
Aib bagi Perancis
Penembakan lima jet tempur India, termasuk pesawat tempur Rafale Prancis, telah menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan teknologi antara kedua angkatan udara yang terlibat.
Seorang pejabat tinggi Prancis mengatakan kepada penyiar AS CNN bahwa Pakistan memang menembak jatuh jet tempur Rafale yang dioperasikan oleh IAF.
Ini adalah kerugian tempur pertama yang dikonfirmasi dari pesawat canggih buatan Perancis tersebut.
"Jika jet tempur Rafale memang jatuh, itu bisa menjadi langkah signifikan menuju eskalasi," Gilles Boquerat, seorang analis keamanan Asia Selatan yang terkait dengan lembaga pemikir Prancis Foundation for Strategic Research, mengatakan kepada TRT World.
Rafale, jet tempur multiperan generasi 4,5 yang diakuisisi India pada tahun 2020-22, merupakan puncak persenjataan udara Angkatan Udara India (IAF).
India membayar sekitar $8,7 miliar hingga $9,4 miliar untuk 36 jet Rafale saat itu.
Setiap penembakan yang dikonfirmasi tidak hanya akan merusak prestise militer New Delhi, tetapi juga menandakan kesalahan perhitungannya dalam menilai peningkatan kekuatan udara Pakistan, khususnya jet J-10C yang dipasok China.
"Ini akan menjadi rasa malu yang mendalam bagi IAF, mengingat (Rafale) adalah jet tempur paling canggih dalam inventaris mereka," kata Boquerat.
The New York Times mengutip tiga pejabat India anonim yang mengonfirmasi bahwa "beberapa pesawat India telah jatuh" tanpa merinci rinciannya.
“Itu berarti IAF belum sepenuhnya mempertimbangkan kapasitas operasional Angkatan Udara Pakistan (PAF),” kata Boquerat, seraya menambahkan bahwa India lebih suka menggunakan rudal darat-ke-darat dalam beberapa hari mendatang.
Mailk Qasim Mustafa, direktur Pusat Pengendalian dan Perlucutan Senjata di Institut Studi Strategis, Islamabad, memberi tahu TRT World bahwa penembakan jatuh tiga pesawat Prancis yang canggih merupakan “penyebab kekhawatiran serius” bagi Dassault Aviation.
“Itu dapat memengaruhi kesepakatan masa depannya dengan negara lain,” katanya.
Sebagai informasi, Indonesia telah meneken kesepakatan pembelian 42 unit jet tempur Rafale.
Pesawat tersebut akan tiba di Indonesia secara bertahap.
Pesawat Rafale pertama diperkirakan akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
Kekalahan Rafale dari pesawat tempur China tentu menimbulkan keraguan tentang kualitas pesawat tersebut jika harus berhadapan dengan jet tempur canggih pesaingnya.
Apalagi, bukan tak mungkin, Rafale Indonesia suatu saat akan berhadapan dengan jet tempur China, jika terjadi eskalasi di Laut China Selatan.
Konflik India dan Pakistan
Dominasi Udara Pakistan Naik, Jet Tempur Rafale India Ditembak Jatuh dengan Rudal PL-15 Buatan China |
---|
Terungkap Bagaimana Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Mei Lalu, Bukan Masalah Performa Rafale |
---|
Angkatan Udara Pakistan 12-14 Tahun Lebih Maju Dibanding India Berkat Jet J-35A China |
---|
Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran |
---|
Profil Skuadron 15 J-10C Cobra Pakistan yang Pimpin "Serangan Penyergapan" Jet Rafale India |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.