Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik India dan Pakistan

125 Pesawat India dan Pakistan Terlibat Pertempuran Sengit, Tembakkan Rudal dari Jarak 160 Km

Pertempuran udara Pakistan vs India dalam Operasi Sindoor disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Tangkap Layar
PERANG UDARA - Pesawat tempur Sukhoi SU-30 MKI India. CNN melaporkan 125 pesawat tempur terlibat duel sengit pada Rabu dini hari (7/5/2025) di Kashmir. 

Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Ishaq Dar pada hari Rabu kemarin mengonfirmasi bahwa jet tempur buatan China J-10C berpartisipasi dalam tanggapan Pakistan terhadap serangan India.

Pernyataan ini sekaligus menjawab spekulasi luas mengenai apakah peralatan Pakistan yang diperoleh dari Tiongkok berperan dalam bentrokan yang menyebabkan jatuhnya beberapa pesawat India.

Berbicara di Majelis Nasional, Dar mengungkapkan bahwa Pakistan telah menerima intelijen tentang kemungkinan serangan India pada pukul 10 malam, hari Selasa, sehingga membuat mereka menyiapkan pertahanan sekaligus serangan balik.

"Ada instruksi untuk hanya menargetkan jet India yang melepaskan muatan (bom/rudal)," kata Dar. "Ini sebabnya hanya lima jet yang ditembak jatuh. Jika arahannya berbeda, hampir 10-12 jet akan ditembak jatuh."

Aib bagi Perancis

Penembakan lima jet tempur India, termasuk pesawat tempur Rafale Prancis, telah menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan teknologi antara kedua angkatan udara yang terlibat.

Seorang pejabat tinggi Prancis mengatakan kepada penyiar AS CNN bahwa Pakistan memang menembak jatuh jet tempur Rafale yang dioperasikan oleh IAF. 

Ini adalah kerugian tempur pertama yang dikonfirmasi dari pesawat canggih buatan Perancis tersebut.

"Jika jet tempur Rafale memang jatuh, itu bisa menjadi langkah signifikan menuju eskalasi," Gilles Boquerat, seorang analis keamanan Asia Selatan yang terkait dengan lembaga pemikir Prancis Foundation for Strategic Research, mengatakan kepada TRT World.

Rafale, jet tempur multiperan generasi 4,5 yang diakuisisi India pada tahun 2020-22, merupakan puncak persenjataan udara Angkatan Udara India (IAF).

India membayar sekitar $8,7 miliar hingga $9,4 miliar untuk 36 jet Rafale saat itu.

Setiap penembakan yang dikonfirmasi tidak hanya akan merusak prestise militer New Delhi, tetapi juga menandakan kesalahan perhitungannya dalam menilai peningkatan kekuatan udara Pakistan, khususnya jet J-10C yang dipasok China.

"Ini akan menjadi rasa malu yang mendalam bagi IAF, mengingat (Rafale) adalah jet tempur paling canggih dalam inventaris mereka," kata Boquerat.

The New York Times mengutip tiga pejabat India anonim yang mengonfirmasi bahwa "beberapa pesawat India telah jatuh" tanpa merinci rinciannya.

“Itu berarti IAF belum sepenuhnya mempertimbangkan kapasitas operasional Angkatan Udara Pakistan (PAF),” kata Boquerat, seraya menambahkan bahwa India lebih suka menggunakan rudal darat-ke-darat dalam beberapa hari mendatang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved