Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Untuk Kedua Kalinya dalam 8 Hari, AS Kehilangan Jet Tempur yang Ditugaskan di USS Truman Laut Merah

Hanya dalam waktu 8 hari, jet tempur F/A-18E Super Hornet milik AS hilang di Laut Merah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
CENTCOM/Foto Angkatan Laut AS oleh Spesialis Komunikasi Massa Kelas 3 Colby Comer
SUPER HORNET JATUH - F/A-18E Super Hornet yang ditugaskan ke "Flying Eagles" dari Strike Fighter Squadron (VFA) 122 mendarat di atas kapal induk USS Nimitz (CVN 68) pada 21 Februari 2017. Hanya dalam waktu 8 hari, jet tempur F/A-18E Super Hornet milik AS hilang di Laut Merah. 

Pada bulan Februari, Truman juga secara tidak sengaja bertabrakan dengan sebuah kapal dagang di dekat Terusan Suez.

Gencatan Senjata Houthi-AS

Pada Selasa (6/5/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menghentikan pengeboman terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Ia menyatakan, Houthi telah sepakat untuk menghentikan gangguan terhadap jalur pelayaran utama di Timur Tengah.

Setelah pengumuman tersebut, Oman menyatakan telah memediasi kesepakatan gencatan senjata.

Hal ini menandai perubahan signifikan dalam sikap Houthi sejak pecahnya perang Israel–Gaza pada Oktober 2023.

Berdasarkan perjanjian tersebut, baik AS maupun Houthi sepakat untuk tidak saling menyerang, termasuk terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, demikian menurut pernyataan Oman.

Namun, dalam pernyataan itu tidak disebutkan apakah Houthi juga sepakat untuk menghentikan serangan terhadap Israel.

Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi Yaman, Mahdi al-Mashat, mengatakan bahwa kelompoknya akan terus mendukung Gaza, dan serangan semacam itu akan tetap berlanjut.

“Kepada semua Zionis, mulai sekarang, tinggallah di tempat perlindungan atau segera tinggalkan negara ini, karena pemerintah kalian yang gagal tidak akan mampu melindungi kalian setelah hari ini,” demikian pernyataan yang dikutip TV Al Masirah yang dikelola Houthi.

Secara terpisah, Kepala Komite Revolusioner Tertinggi Houthi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi, menyatakan bahwa penghentian agresi AS terhadap Yaman akan dievaluasi, menurut sebuah unggahan di platform X.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved