Konflik India dan Pakistan
Sheikh Abdullah bin Zayed Minta India-Pakistan Tahan Diri: Selesaikan Perbedaan Lewat Dialog
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan siap dukung upaya perdamaian antara India dan Pakistan.
India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan seperti Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed yang kerap melancarkan serangan di wilayah Kashmir India.
Pakistan membantah tuduhan itu dan justru menuding India menindas penduduk Muslim di wilayah Kashmir.
Serangan di Pahalgam pada April lalu kembali menyulut bara konflik.
Pemerintah India menambah jumlah pasukan ke wilayah itu dan membatasi pergerakan warga sipil.
Sementara Pakistan memanggil diplomat India untuk memprotes tuduhan yang dianggap “tidak berdasar”.
Kekhawatiran Global atas Eskalasi
Tak hanya UEA, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri dan membuka jalur komunikasi.
“Sangat penting bagi kedua negara untuk menunjukkan pengendalian diri maksimum,” kata Guterres, dikutip dari Al Jazeera.
Negara-negara besar seperti Tiongkok, Rusia, dan Amerika Serikat juga ikut angkat suara, meminta agar konflik tidak berkembang menjadi konfrontasi militer terbuka.
Banyak pihak mengingatkan bahwa India dan Pakistan sama-sama memiliki senjata nuklir, sehingga risiko eskalasi sangat tinggi.
Baca juga: Reaksi China & AS atas Operasi Sindoor India, Sangat Disesalkan, Trump Berharap Ini Segera Berakhir
Menurut laporan The Hindu, India masih melakukan investigasi terhadap serangan Pahalgam dan belum merilis bukti keterlibatan kelompok manapun secara resmi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.