Konflik India dan Pakistan
Operasi Sindoor: Rudal Scalp-Bom Hammer Jadi Kunci Serangan AU-AD-AL-India dalam Gelap ke Pakistan
Seluruh kekuatan militer India, baik Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Laut (AL) terlibat dalam operasi sindoor ke Pakistan.
Operasi Sindoor: Rudal Scalp dan Bom Hammer Kunci Serangan AU-AD-AL-India dalam Gelap ke Pakistan
TRIBUNNEWS.COM - Dalam aksi puncak ketegangan lintas batas, India melancarkan serangan terkoordinasi pada tengah malam Rabu (7/5/2025) ke wilayah Pakistan.
India mengklaim, sembilan sasaran yang mereka bom adalah kamp teror di Pakistan dan Kashmir yang berada di wilayah Pakistan.
Serangan terbaru India ini menandai salah satu serangan balasan paling luas dalam rekam jejak konflik kedua negara bertetangga tersebut.
Baca juga: Profil TCG Buyukada, Kapal Perang Turki yang Datang ke Karachi Saat Pakistan-India di Ambang Perang
Dengan nama sandi 'Operasi Sindoor,' serangan presisi tinggi tersebut dilakukan oleh ketiga cabang angkatan bersenjata India sebagai tanggapan atas serangan teror Pahalgam yang menewaskan 26 wisatawan, yang menandakan babak baru dalam doktrin antiteror India.
Dilaksanakan dengan presisi dan secara 'siluman', operasi tersebut melibatkan jet-jet tempur Rafale India yang melepaskan rudal Scalp dan bom Hammer.
Rudal Scalp dan bom Hammer adalah beberapa senjata udara-ke-darat paling canggih di gudang senjata Angkatan Udara India.
Perlu dicatat, serangan ini terjadi di bawah naungan kegelapan.
Menurut sumber pemerintah, lebih dari 90 milisi yang disebut India sebagai teroris diyakini tewas dalam operasi semalam.
Serangan itu ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed , dua kelompok yang telah lama dituduh mendalangi terorisme lintas batas.
Pakistan telah menyebut tindakan India itu sebagai "tindakan perang."

Apa itu Rudal Scalp dan Bagaimana Cara kerjanya?
Rudal Scalp, yang juga dikenal sebagai Storm Shadow, adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara buatan Eropa yang dikembangkan oleh produsen senjata multinasional, MBDA.
Dengan berat 1.300 kg, rudal ini dirancang untuk serangan presisi jarak jauh terhadap target stasioner (statis/diam) bernilai tinggi — seperti bunker yang dibentengi dan infrastruktur komando utama.
Dengan jangkauan serang 300 km, rudal Scalp memiliki akurasi yang tinggi berkat sistem navigasi canggih yang menggabungkan navigasi inersia, GPS, dan pemetaan medan.
Rudal ini diproduksi oleh MBDA, konsorsium pertahanan Eropa.
Rudal Scalp dianggap sangat efektif untuk menghancurkan bunker dan depot amunisi yang diperkuat.
Khususnya, Ukraina menggunakan rudal yang sama tahun lalu untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia untuk pertama kalinya.
Saat mendekati target, pencari inframerah di dalam rudal akan menyesuaikan dengan citra target yang telah diumpankan sebelumnya, sehingga memungkinkan serangan yang tepat sekaligus meminimalkan kerusakan tambahan.
Lintasan penerbangannya yang rendah setelah peluncuran juga membuatnya sulit dideteksi.

Apa yang Membuat Bom Hammer Jadi Game Changer bagi India?
Operasi serangan udara India juga didukung oleh bom Hammer (Highly Agile Modular Munition Extended Range), senjata presisi udara-ke-darat modular, yang sering disebut sebagai bom luncur.
Dengan jangkauan hingga 70 km, bom ini dapat diintegrasikan dengan muatan bom standar.
Dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Prancis Safran, Hammer tahan terhadap gangguan elektronik dan dapat diluncurkan dari ketinggian rendah di medan yang menantang.
Kemampuannya untuk menghindari intersepsi dan menembus target yang dibentengi menjadikannya senjata serang yang sangat efektif.
Hal yang membuat bom Hammer berbeda adalah kemampuan adaptasinya.
Peralatan ini dapat dipasang pada bom mulai dari 125 kg hingga 1.000 kg, dan jangkauan serangnya sejauh 70 km berarti jet tempur India dapat terhindar dari radar dan sistem rudal musuh.
Dirancang untuk target diam dan bergerak, bom ini ideal untuk menetralkan landasan peluncuran dan pos komando teror.
Bagaimana Operasi Sindoor Dibandingkan dengan Serangan India Sebelumnya
India sebelumnya diketahui telah melancarkan operasi pembalasan di masa lalu — terutama serangan bedah tahun 2016 dan serangan udara Balakot tahun 2019.
Pun, dibanding serangan terdahulu, ' Operasi Sindoor ' merupakan salah satu yang paling luas cakupannya, yang melibatkan serangan presisi gabungan oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara negara berkekuatan nuklir tersebut.
(oln/bs/*)
Konflik India dan Pakistan
Gara-gara Air, Jenderal Pakistan Mengamuk, Ancam Rudal Bendungan India di Sungai Indus |
---|
Dominasi Udara Pakistan Naik, Jet Tempur Rafale India Ditembak Jatuh dengan Rudal PL-15 Buatan China |
---|
Terungkap Bagaimana Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Mei Lalu, Bukan Masalah Performa Rafale |
---|
Angkatan Udara Pakistan 12-14 Tahun Lebih Maju Dibanding India Berkat Jet J-35A China |
---|
Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.