Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Donald Trump Berharap Konflik India-Pakistan Berakhir dengan Sangat Cepat, Ketegangan yang Memalukan

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia berharap bentrokan antara India dan Pakistan yang bersenjata nuklir berakhir "sangat cepat,"

Editor: Muhammad Barir
Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (15/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, duduk ketika menyambut kunjungan Presiden El Salvador Nayib Bukele (tidak terlihat di foto) di Ruang Oval pada hari Senin (14/4/2025). 

Donald Trump Berharap Konflik India-Pakistan Berakhir dengan Sangat Cepat, Ketegangan Memalukan

TRIBUNNEWS.COM- Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia berharap bentrokan antara India dan Pakistan yang bersenjata nuklir berakhir "sangat cepat," setelah pasukan New Delhi melancarkan serangan dan Islamabad bersumpah akan melakukan pembalasan.

"Sangat disayangkan, kami baru saja mendengarnya," kata Donald Trump di Gedung Putih, setelah pemerintah India mengatakan telah menyerang "kamp teroris" di wilayah tetangga baratnya menyusul serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India.

"Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan masa lalu. Mereka telah berjuang selama beberapa dekade dan abad, jika Anda benar-benar memikirkannya," tambahnya.

India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga perang besar sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. 

Keduanya mengklaim Kashmir secara penuh tetapi mengelola wilayah terpisah di wilayah yang disengketakan tersebut.

"Saya hanya berharap ini segera berakhir," kata Trump.

India secara luas diperkirakan akan menanggapi secara militer sejak orang-orang bersenjata menembak mati 26 orang di Kashmir yang dikelola India.

New Delhi menyalahkan militan yang katanya berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba yang bermarkas di Pakistan, organisasi teroris yang ditetapkan PBB.

Militer Pakistan mengatakan serangan India menargetkan tiga lokasi di Kashmir yang dikelola Pakistan dan dua lokasi di provinsi Punjab, provinsi terpadat di negara itu.

Islamabad mengatakan bahwa tiga warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan India.

Serangan India terjadi beberapa jam setelah Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan seruan baru untuk tenang.

"Kami terus mendesak Pakistan dan India untuk bekerja menuju resolusi yang bertanggung jawab yang menjaga perdamaian jangka panjang dan stabilitas regional di Asia Selatan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce kepada wartawan.

Pernyataan tersebut muncul setelah Perdana Menteri India Narendra Modi memperingatkan akan menghentikan aliran air melintasi perbatasan setelah serangan Kashmir.

 

 

 


Trump: Ketegangan India dan Pakistan Hal yang Memalukan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved