Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Putuskan Mundur Jadi Mediator Rusia-Ukraina, Frustasi Gagal Capai Kemajuan Damai
AS menarik diri dari perundingan damai Rusia-Ukraina, lantaran frustasi menghadapi mediasi Rusia dan Ukraina yang tak membuahkan kemajuan konkret
Serangkaian alasan inilah yang membuat proses negosiasi berjalan alot hingga gagal mencapai kesepakatan.
Setelah berbulan-bulan negosiasi buntu, Trump memutuskan untuk menarik AS dari posisi sebagai mediator.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan tidak akan membuang waktu untuk “perundingan yang tidak menghasilkan apa-apa”, dan menyalahkan kedua belah pihak karena keras kepala.
Kekecewaan ini mencoreng klaim politik Trump yang selama ini menyebut dirinya satu-satunya yang bisa menghentikan perang.
AS Bakal Bantu Pasok Senjata ke Ukraina
Sehari sebelum Trump menyatakan mundur jadi negosiator perang, AS berkomitmen akan memberikan bantuan sistem pertahanan udara untuk Ukraina.
Tak hanya itu AS juga berjanji akan ikut berkontribusi untuk pembangunan Ukraina
"Selain sumbangan keuangan langsung, AS juga dapat memberikan bantuan baru--misalnya sistem pertahanan udara untuk Ukraina," ujar Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko di X.
Bantuan ini diberikan Trump tepat setelah AS dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan mineral baru pada Rabu (30/4/2025).
Kesepakatan ini akhirnya ditandatangani kedua negara di Washington setelah negosiasi selama berbulan-bulan.
Diskusi panjang itu pun sempat memicu ketegangan hingga muncul kendala. Meski begitu, AS dan Ukraina akhirnya mencapai kesepakatan tersebut.
Ukraina berharap kesepakatan ini menjadi sinyal positif bahwa AS akan melanjutkan dukungan bidang pertahanan, terutama terhadap Rusia.
Di sisi lain, kesepakatan tersebut diperkirakan akan memberi akses istimewa bagi AS untuk mencapai kesepakatan baru dengan Ukraina terkait sumber daya mineral.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.